Selasa, 14 September 2010

Sejarah Ikatan Fisioterapi Indonesia

Sebagai perkumpulan persatuan dari suatu profesi fisioterapi pada waktu itu dibentuklah suatu wadah atau organisasi untuk profesi Fisioterapi pada tahun 1961 yang bernama HAFI - Himpunan Asisten Fisioterapi Indonesia, yang bertujuan untuk memperkenalkan profesi yang baru ini kepada saudara-saudara kita yang bekerja dalam bidang kesehatan lainnyadan masyarakat luas.

Keadaan pada waktu itu lulusan Fisioterapi langsung mendapatkan ikatan dinas dan ditempatkan, (sesuai dengan ketentuan Departemen Kesehatan).

Atas dukungan Bpk. Prof. Dr. Suharso (Supervisor RC pada masa itu), kawan-kawan Fisioterapi bergerak untuk segera membentuk organisasi Fisioterapi yang bertujuan agar profesi Fisioterapi selain bekerja dalam membantu pemulihan kesehatan pasien yang non infectious, fractur, dislokasi dan degenerative deases juga agar Profesi Fisioterapi di Indonesia dapat setaraf dengan Fisioterapis dari luar negri terutama dari Negara Persemakmuran, Eropa dan Amerika Serikat. Organisasi ini disebut IKAFI.

Pengurus IKAFI yang pertama (1968 - 1970) adalah Ketua Umum - Albert Siahaan, MNZSP, Sekretaris Jenderal - Boedoyo,SMPh. Pada periode ini sudah terbentuk DCAFI (cabang) untuk wilayah : Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Semarang. Dan IKAFI pun diterima sebagai Temporary Member of WCPT (London).

Pada tahun 1970 Ketua Umum IKAFI diundang ke Amsterdam untuk mengikuti kongres WCPT. Kemudian diadakan Kongres pertama IKAFI yang diadakan di Jakarta. Dengan kekuatan bersama dari semua Panitia dan Anggota serta Sponsor yang mendukung, Kongres pertama pun sukses digelar. Dalam Kongres I yang dibuka atas nama MenKes tersebut berhasil dibuat pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Program Jangka Pendek dan Jangka Panjang IKAFI. Dibentuk pula kepengurusan pusat IKAFI untuk periode berikutnya (1970 - 1974), dimana Bpk. Albert Siahaan dan Bpk. Boedoyo kembali terpilih masing-masing sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal IKAFI.

Pada tahun 1974 Ketum IKAFI berangkat ke Montreal untuk menghadiri kongres WCPT dimana pada saat itu IKAFI masih distatuskan sebagai anggota sementara WCPT. Lalu diselenggarakanlah Kongres ke II IKAFI di kota Bandung, dimana terpilih Bpk. Drs. Suhardi, SMPh sebagai Ketua Umumnya.

Perubahan IKAFI menjadi IFI bermula semenjak kepengurusan pusat, aktif bergerak di konsorsium kesehatan (CHS) yang dipimpin oleh Bpk. Prof. Dr. Ma'rifin Husin, MSc. Dimana beliau pada saat itu menganjurkan agar IKAFI berubah singkatan menjadi IFI, seperti IDI dan IBI. Pada akhirnya, nama organisasi Fisioterapi pun berubah dari IKAFI menjadi IFI. Setelah sebelumnya disetujui dahulu melalui Kongres VII Makasar pada 1996.

Dalam upaya pengembangan organisasi dan profesionalisme, Ikatan Fisioterapi Indonesia berupaya meningkatkan standar kompetensi anggota dengan berbagai kegiatan pendidkan, Ilmiah dan pengabdian masyarakat. Atas dukungan dari para pemangku kepentingan, Ikatan Fisioterapi Indonesia berusaha memberikan kemampuan terbaiknyaa untuk peningkatan derajat kesehatan dan produktivitas masyarakat luas.

Disarikan dari Majalah Fisioterapi Indonesia Vol. 6 No. 10 / Agustus 2006

Senin, 13 September 2010

Pijat bayi


infant-massage

Manfaat Pijat pada Bayi

Terapi sentuh, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah, antara lain melalui pengukuran kadar cortisol ludah, kadar cortisol plasma secara radioimmunoassay, kadar hormone stress (catecholamine) air seni, dan pemeriksaan EEG (electro encephalogram, gambaran gelombang otak).

Efek Biokimia dan Fisik yang Positif

Efek biokimia yang positif dari pijat, antara lain:

- Menurunkan kadar hormone stress (catecholamine), dan

- Meningkatkan kadar serotonin.

Selain efek biokimia, pijatan memberikan efek fisis/klinis sebagai berikut:

- Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari system imunitas (sel pembunuh alami)

- Mengubah gelombang otak secara positif

- Memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan

- Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan

- Meningkatkan kenaikan berat badan dan Meningkatkan pertumbuhan

- Mengurangi depresi dan ketegangan

- Membuat tidur lelap dan Meningkatkan kesiagaan.

- Mengurangi rasa sakit

- Mengurangi kembung dan kolik (sakit perut)

Kolik atau sakit perut pada bayi ditunjukkan oleh bayi secara khas, yaitu dengan “tangis sakit” yang melengking.Secara teori penyebab kolik yang menonjol antara lain susunan saraf autonom yang tidak seimbang, adanya gangguan pada pertumbuhan mekanisme control tidur/bangun, atau gangguan interaksi antara orang tua dan bayi.kolik juga sering dihubungkan dengan adanya gangguan pada saluran pencernaan dan kesukaran makan.

Untuk mengurangi kolik ini dianjurkan untuk memijat bayinya pada waktu kolik berlangsung dan pada waktu menjelang tidur.Para peneliti juga menemukan bahwa bayi-bayi yang dipijat, interaksi dengan orang tuanya menjadi lebih positif, rasa gelisah berkurang, dan dapat lebih teratur tidur/bangunnya.

- Meningkatkan hungungan batin antara orang tua dan bayinya (bonding)

Sentuhan dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan kekuatan jalinan kasih diantara keduanya.Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta kasih secara timbale balik.Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik yang percaya diri.

- Meningkatkan volume air susu ibu.

Baby Gym, Sehatkan dan Cerdaskan Bayi


Baby gym adalah salah satu alat bantu belajar dan olah raga paling dini untuk bayi Anda. Dapat untuk merangsang sensori dan motorik bayi. Kini di pasaran, tersedia dalam beragam model dan tingkatan harga.

Mengapa penting punya baby gym? Anda perlu memberi rangsang pada bayi sejak dini. Dengan mainan ini, bayi 3 - 6 bulan, dapat memperoleh rangsang sensori dan motorik dalam bentuk menyenangkan. Bayi akan dapat stimulasi auditori dari beragam bunyi dan musik. Ada kerlap-kerlip lampu menawan untuk merangsang matanya. Juga ada tombol yang dapat diraih anak dengan tangan dan kaki untuk melatih koordinasi mata-tangan-kaki.
Beragam asesori tambahan. Sesuai selera dan kocek Anda, bayi bisa Anda pilihkan yang bisa dibawa selama travelling, atau yang bentuknya agak besar dan idealnya untuk dipakai di rumah. Pilih juga yang memiliki beragam warna cerah menarik agar semangat main bayi terasah. Rattle atau kerincingan untuk merangsang pendengaran dan ketrampilan jemari juga menjadi asesori wajib baby gym yang baik. Mainan lembut beragam bentuk dan warna juga jadi asesori yang pada umumnya ada pada alat ini.
Waktu yang tepat. Biasanya usia "0 + " atau "3+" tertera pada kemasan baby gym. Pilihlah sesuai dengan tahapan perkembangan bayi. Usia 3 - 6 bulan memang paling pas untuk dikenalkan baby gym. Antara lain, karena bayi sudah mulai merespon kondisi di sekelilingnya. Ia pun juga mulai pintar memfokuskan pandangannya. Mulai melihat benda-benda disekitarnya. Jika Anda coba menggerakkan mainan ke kanan atau ke samping, pandangannya sudah mulai bisa mengikuti arah gerakan. Ia juga mampu meraih benda yang menarik perhatiannya. Saat usianya menginjak 6 bulan, ketika bobotnya bertambah, dan ia sudah mulai banyak bergerak, Anda harus mulai menyediakan mainan lain yang menunjang dorongan bayi untuk belajar jalan. Baby gym biasanya sudah tidak cocok lagi jadi alat mainnya dan tidak bisa menahan bobot tubuhnya saat ia mulai belajar berdiri.
Teman bermain. Anda sebagai orang tua harus menemaninya bermain. Meskipun alat ini pasti membuat bayi jadi sangat sibuk. Anda bisa menciptakan suara-suara saat ia mengekplorasi ketrampilan dengan alat ini. Di samping, tentu tugas Anda adalah menjamin keamanan bermain bayi.
Keamanan mainan. Sebaiknya pilihlah baby gym yang terjamin kualitasnya, terutama karena ini adalah mainan untuk bayi. Anda harus memastikan bahan pembuat aman untuk dimasukkan bayi ke mulut, demikian pula suara yang diproduksi tak membuat bayi terkejut. Senantiasa periksa kondisi baterai, karena ada produk yang menggunakannya untuk memproduksi cahaya lampu, suara dan musik.
Cara pakai baby gym:
  • Tidurkan buah hati Anda dengn posisi terlentang di atas alas baby gym
  • Goyangkan mainan tersebut hingga berbunyi
  • Bantu tangan bayi untuk meraih maian yang terletak diatasnya hingga berbunyi

MANFAAT BABY GYM

  • Menguatkan otot-otot dan persendian.
  • Meningkatkan perkembangan motorik.
  • Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh.
  • Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.
  • Meningkatkan ketahanan tubuh.
  • Meningkatkan kemampuan dan keterampilan fungsi tubuh.
  • Meningkatkan kewaspadaan.
  • Memperkuat interaksi antara orang tua dan bayi.
  • Mempelancar peredaran darah dan menguatkan jantung.

SYARAT MELAKUKAN BABY GYM

  • Si kecil berusia minimal 3 bulan.
  • Anak dalam keadaan sehat.
  • Otot kepala dan leher bayi sudah kuat.
  • Anak tidak menderita kelainan bawaan, demam, diare, kejang-kejang, atau penyakit lain yang disarankan dokter tidak melakukan banyak aktivitas.
  • Si bayi tidak dalam keadaan lapar.
  • Anak sudah selesai makan satu jam lalu.
  • Jangan memaksa si kecil melakukan posisi dan gerakan tertentu.
  • Pada waktu melakukan baby gym sebaiknya anak sudah tidak memakai baju.

SAAT TEPAT MELAKUKAN BABY GYM

  • Pada pagi hari
  • Dilakukan satu atau dua kali dalam sehari.
  • Lama melakukan 5-10 menit.

Pijat Bayi


infant-massage

Manfaat Pijat pada Bayi

Terapi sentuh, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah, antara lain melalui pengukuran kadar cortisol ludah, kadar cortisol plasma secara radioimmunoassay, kadar hormone stress (catecholamine) air seni, dan pemeriksaan EEG (electro encephalogram, gambaran gelombang otak).

Efek Biokimia dan Fisik yang Positif

Efek biokimia yang positif dari pijat, antara lain:

- Menurunkan kadar hormone stress (catecholamine), dan

- Meningkatkan kadar serotonin.

Selain efek biokimia, pijatan memberikan efek fisis/klinis sebagai berikut:

- Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari system imunitas (sel pembunuh alami)

- Mengubah gelombang otak secara positif

- Memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan

- Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan

- Meningkatkan kenaikan berat badan dan Meningkatkan pertumbuhan

- Mengurangi depresi dan ketegangan

- Membuat tidur lelap dan Meningkatkan kesiagaan.

- Mengurangi rasa sakit

- Mengurangi kembung dan kolik (sakit perut)

Kolik atau sakit perut pada bayi ditunjukkan oleh bayi secara khas, yaitu dengan “tangis sakit” yang melengking.Secara teori penyebab kolik yang menonjol antara lain susunan saraf autonom yang tidak seimbang, adanya gangguan pada pertumbuhan mekanisme control tidur/bangun, atau gangguan interaksi antara orang tua dan bayi.kolik juga sering dihubungkan dengan adanya gangguan pada saluran pencernaan dan kesukaran makan.

Untuk mengurangi kolik ini dianjurkan untuk memijat bayinya pada waktu kolik berlangsung dan pada waktu menjelang tidur.Para peneliti juga menemukan bahwa bayi-bayi yang dipijat, interaksi dengan orang tuanya menjadi lebih positif, rasa gelisah berkurang, dan dapat lebih teratur tidur/bangunnya.

- Meningkatkan hungungan batin antara orang tua dan bayinya (bonding)

Sentuhan dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan kekuatan jalinan kasih diantara keduanya.Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta kasih secara timbale balik.Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik yang percaya diri.

- Meningkatkan volume air susu ibu.

Bell’s Palsy


Dr Sukardi, Dr P Nara

Subdivisi Nerologi, Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Rumah Sakit Umum Ujung Pandang, Ujung Pandang

SUMMARY

Bell’s Palsy is an acute peripheral facial nerve paralysis of unknown origin with a local lesion within the facial nerve canal. It is more frequently found in adults than in children.

Diagnosis is made based on clinical manifestations with the exclusion of all othercauses of peripheral facial nerve disorders.

PENDAHULUAN

Bell’s Palsy (BP) ialah suatu kelumpuhan akut n. fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya. Sir Charles Bell (1821) adalah orang yang pertama meneliti beberapa penderita dengan wajah asimetrik, sejak itu semua kelumpuhan n. fasialis perifer yangtidak diketahui sebabnya disebut Bell‘s palsy.Pengamatan klinik, pemeriksaan neurologik, laboratorium dan patologi anatomi menunjukkan bahwa BP bukan penyakit tersendiri tetapi berhubungan erat dengan banyak faktor dan sering merupakan gejala penyakit lain. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada usia dewasa, jarang pada anak di bawah umur 2 tahun.Biasanya didahului oleh infeksi saluran napas bagian atas yang erat hubungannya dengan cuaca dingin.

Diagnosis BP dapat ditegakkan dengan adanya kelumpuhan n.fasialis perifer diikuti pemeriksaan untuk menyingkirkan penyebab lain kelumpuhan n. fasialis perifer.baca selengkapnya…

INSIDENS

Prevalensi BP di beberapa negara cukup tinggi. Di Inggris dan Amerika berturut-turut 22,4 dan 22,8 penderita per 100,000 penduduk per tahun (dikutip dari 5). Di Belanda (1987) 1 penderita per 5000 orang dewasa & 1 penderita per 20,000 anak pertahun.

BP pada orang dewasa lebih banyak dijumpai pada pria, sedangkan pada anak tidak terdauat perbedaan yang menyolok antara kedua jenis kelamin.

ETIOLOGI

Kausa kelumpuhan n. fasialis perifer sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Umumnya dapat dikelompokkan sbb.

I) Kongenital

1.anomali kongenital (sindroma Moebius)

2.trauma lahir (fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial .dll.)

II) Didapat

1.trauma

2.penyakit tulang tengkorak (osteomielitis)

3.proses intrakranial (tumor, radang, perdarahan dll.)

4.proses di leher yang menekan daerah prosesus stilomastoideus)

5.infeksi tempat lain (otitis media, herpes zoster dll.)

6.sindroma paralisis n. fasialis familial

Faktor-faktor yang diduga berperan menyebabkan BP antara lain : sesudah bepergian jauh dengan kendaraan, tidur di tempat terbuka, tidur di lantai, hipertensi, stres, hiperkolesterolemi, diabetes mellitus, penyakit vaskuler, gangguan imunologik dan faktor genetik

ANATOMI

N. fasialis bersifat somato-motorik, visero-motorik dan somato-sensorik. Intl it fasialis terletak pada batang otak, menerima impuls dari girus presentralis korteks motorik homolateral untuk otot-otot wajah bagian atas dan kontralateral untuk otot-otot wajah bagian bawah.

Serabut n. fasialis meninggalkan batang otak bersama n.oktavus dan n. intermedius masuk ke dalam os petrosum melalui meatus akustikus internus, tiba di kavum timpani untuk bergabung dengan ggl. genikulatum sebagai induk sel pengecap 2/3 bagian depan lidah. Dari ganglion ini, n. fasialis memberi cabangnya ke ggl. otikum dan ggl. pterigopalatinum yang menghantarkan impuls sekreto-motorik untuk kelenjar salivarius dan kelenjar lakrimalis.

N. fasialis keluar dari tengkorak melalui foramen stilomastoideum memberikan cabangnya untuk mempersarafi otot-otot wajah mulai dari m. frontalis sampai dengan m. platisma

PATOGENESIS DAN PATOLOGI

Hingga kini belum ada pesesuaian pendapat. Teori yang dianut saat ini yaitu teori vaskuler. Pada BP terjadi iskemi primer n. fasialis yang disebabkan oleh vasodilatasi pembuluh darah yang terletak antara n. fasialis dan dinding kanalis fasialis. Sebab vasodilatasi ini bermacam-macam, antara lain : infeksi virus, proses imunologik dll. Iskemi primer yang terjadi menyebabkan gangguan mikrosirkulasi intraneural yang menimbulkan iskemi sekunder dengan akibat gangguan fungsi n. fasialis .

Terjepitnya n. fasialis di daerah foramen stilomastoideus pada BP bersifat akut oleh karena foramen stilomastoideus merupakan Neuron Lesion bangunan tulang keras.

Perubahan patologik yang ditemukan pada n. fasialis sbb :

1)Tidak ditemukan perubahan patologik kecuali udem

2)Terdapat demielinisasi atau degenerasi mielin.

3)Terdapat degenerasi akson

4)Seluruh jaringan saraf dan jaringan penunjang rusak

Perubahan patologik ini bergantung kepada beratnya kompresi atau strangulasi terhadap n. fasialis

GEJALA KLINIK

Manifestasi klinik BP khas dengan memperhatikan riwayat penyakit dan gejala kelumpuhan yang timbul. Pada anak 73% didahului infeksi saluran napas bagian atas yang erat hubungannya dengan cuaca dingin.

Perasaan nyeri, pegal, linu dan rasa tidak enak pada telinga atau sekitamya sering merupakan gejala awal yang segera diikuti oleh gejala kelumpuhan otot wajah berupa :

1.Dahi tidak dapat dikerutkan atau lipat dahi hanya terlihat pada sisi yang sehat.

2.Kelopak mata tidak dapat menutupi bola mata pada sisi yang lumpuh (lagophthalmus).

3.Gerakan bola mata pada sisi yang lumpuh lambat, disertai bola mata berputar ke atas bila memejamkan mata, fenomena ini disebut Bell‘s sign

4.Sudut mulut tidak dapat diangkat, lipat nasolabialis mendatar pada sisi yang lumpuh dan mencong ke sisi yang sehat.

Selain gejala-gejala diatas, dapat juga ditemukan gejala lain yang menyertai antara lain : gangguan fungsi pengecap, hiperakusis dan gangguan lakrimasi

DIAGNOSIS

Umumnya diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik adanya kelumpuhan n. fasialis perifer diikuti pemeriksaan untuk menyingkirkan penyebab lain dan kelumpuhan n. fasialis perifer.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang penting untuk menentukan letak lesi dan derajat kerusakan n. fasialis sbb:

1) Uji kepekaan saraf (nerve excitability test)

Pemeriksaan ini membandingkan kontraksi otot-otot wajah kiri & kanan setelah diberi rangsang listrik. Perbedaan rangsang lebih 3,5 mA menunjukkan keadaan patologik dan jika lebih 20 mA menunjukkan kerusakan it fasialis ireversibel.

2)Uji konduksi saraf (nerve conduction test)

Pemeriksaan untuk menentukan derajat denervasi dengan cara mengukur kecepatan hantaran listrik pada n. fasialis kiri dan kanan.

3)Elektromiografi

Pemeriksaan yang menggambarkan masih berfungsi atau tidaknya otot-otot wajah.

4)Uji fungsi pengecap 2/3 bagian depan lidah Gilroy dan Meyer (1979) menganjurkan pemeriksaan fungsi pengecap dengan cara sederhana yaitu rasa manis (gula), rasa asin dan rasa pahit (pil kina).

Elektrogustometri membandingkan reaksi antara sisi yang sehat dan yang sakit dengan stimulasi listrik pada 2/3 bagian depan lidah terhadap rasa kecap pahit atau metalik. Gangguan rasa kecap pada BP menunjukkan letak lesi n. fasialis setinggi khorda timpani atau proksimalnya.

5)Uji Schirmer

Pemeriksaan ini menggunakan kertas filter khusus yang diletakkan di belakang kelopak mata bagian bawah kiri dan kanan. Penilaian berdasarkan atas rembesan air mata pada kertas filter;berkurang atau mengeringnya air mate menunjukkan lesi n. fasialis setinggi ggl. genikulatum

DIAGNOSIS BANDING

1)Semua paralisis n. fasialis perifer yang bukan BP

2)Kelumpuhan n. fasialis sentral yang mudah dikenal; bila dahi dikerutkan tidak terlihat asimetri, karena otot-otot dahi mempunyai inervasi bilateral

PENATALAKSANAAN

1)Istirahat terutama pada keadaan akut

2)Medikamentosa

Prednison : pemberian sebaiknya selekas-lekasnya terutama pada kasus BP yang secara elektrik menunjukkan denervasi. Tujuannya untuk mengurangi udem dan mempercepat reinervasi. Dosis yang dianjurkan 3 mg/kg BB/hari sampai ada perbaikan, kemudian dosis diturunkan bertahap selama 2 minggu.

3)Fisioterapi

Sering dikerjakan bersama-sama pemberian prednison, dapat dianjurkan pada stadium akut.

Tujuan fisioterapi untuk mempertahankan tonus otot yang lumpuh. Cara yang sering digunakan yaitu : mengurut/massage otot wajah selama 5 menit pagi-sore atau dengan faradisasi.

4)Operasi

Tindakan operatif umumnya tidak dianjurkan pada anak-anak karena dapat menimbulkan komplikasi lokal maupun intracranial.

Tindakan operatif dilakukan apabila :

1.tidak terdapat penyembuhan spontan

2.tidak terdapat perbaikan dengan pengobatan prednisone pada pemeriksaan elektrik terdapat denervasi total.

Beberapa tindakan operatif yang dapat dikerjakan pada BP antara lain dekompresi n. fasialis yaitu membuka kanalis fasialis pars piramidalis mulai dari foramen stilomastoideum nerve graft operasi plastik untuk kosmetik (muscle sling, tarsoraphi).

PROGNOSIS

Sangat bergantung kepada derajat kerusakan n. fasialis. Pada anak prognosis umumnya baik oleh karena jarang terjadi denervasi total. Penyembuhan spontan terlihat beberapa hari setelah onset penyakit dan pada anak 90% akan mengalami penyembuhan tanpa gejala sisa.

Jika dengan prednison dan fisioterapi selama 3 minggu belum mengalami penyembuhan, besar kemungkinan akan terjadi gejala sisa berupa kontraktur otot-otot wajah, sinkinesis, tik-fasialis dan sindrom air mata buaya.

RINGKASAN

Bell’s Palsy ialah kelumpuhan akut n. fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya dengan lokasi lesi pada kanalis fasialis. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada usia dewasa dan jarang pada anak.

Diagnosis dapat ditegakkan secara klinik setelah kausa yang jelas untuk lesi n. fasialis perifer disingkirkan. Terapi yang dianjurkan saat ini ialah pemberian prednison, fisioterapi dan kalau perlu operasi

KEPUSTAKAAN

1Menkes JH. Textbook of Child Neurology Philadelphia Lea and Febiger

2nd ed. 1980. pp 304 – 5.

2.Tumbelaka AR. Bell’s Palsy pada anak. Buletin IDAI 1982. 2 : 11 – 4.

3.Thamrinsyam. Electro Diagnosa dini untuk penilaian prognosis Bell’s

Palsy. Makalah Kongres III PERHATI Surabaya 1981

4.Mahar Mardjono. NeurologiKiinik Dasar Cetakan ke-4 Jakarta; PT. Dian

Rakyat 1978. 160 – 163.

5.Ahmad A, Tjahjadi P. Penggunaan Prednison pada pengobatan Bell’s

Palsy Naskah Kongres III PNPNCH Medan 1984.

6.Devries PP. Facialis Verlamming,Ned T Geneesk 1987; 131 : 721 – 4.

7.Adam GL, Bois JR. Fundamentals of Otolaryngology.5th ed Philadelphia –

London – Toronto, WB Saunders Co, 1978. pp 273 – 9.

8.Adour KK. Bell’s Palsy: Dilemma of diabetes mellitus.Arch Otolaryngol

1974;99:114-7.

9.Thamrin H. Bell’s Palsy dilihat sebagai Sindrom Kompresi Saraf dan

Peranan Electro Diagnose.Makalah Kongres III PNPNCH Medan 1984.

10.Farmer TW. Pediatric Neurology 2nd ed 1975 Maryland: Harper and Row

Publ Inc. pp 420 – 1.

11.Teguh AS. Frekwensi dan Prognosis Bell’s Palsy Makalah Pertemuan ke-4

PNPNCH Semarang 1974.

12.Behrman RE, Vaughan VC. Nelson Textbook of Pediatrics 12th ed.Phila-

delphia – London – Toronto WB Saunders Co Tokyo Igaku Shoin Ltd

p 1605, 1983

13.Editorial. Bell’s Palsy. Lancet 1982 I : 663

Fisioterapi Pada Kesehatan Jamaah Haji

Fisioterapi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, mempunyai peranan dalam meningkatkan derajat kesehatan, apa sich yang bisa diberikan fisioterapi pada jamaah haji?baca selengkapnya…
Ibadah haji sebagai salah satu rukun islam ke 5, tentu mempunyai syarat bagi yang melakukan, yaitu istithoa’, baik mampu secara materi maupun kesehatan fisik, dan ibadah haji adalah ibadah yang banyak menuntut kemampuan dan kesehatan fisik, selain bekal ilmu pelaksanaan tata cara haji yang benar menurut Rasulullah SAW, maka bekal sehat secara fisik juga sangatlah penting sebagai penunjang selama beribadah ditanah suci, menurut data departemen agama jumlah jamaah haji asal Indonesia berjumlah 216.000 orang dan jumlah ini adalah terbesar seluruh dunia, rata-rata jamaah haji berusia 25-75 tahun, dan kebanyakan usia diatas 40 tahun, dengan faktor usia diatas 40 tahun maka secara fisiologis terjadi penurunan kekuatan dan fleksibilitas otot dan sendi, penurunan kemampuan keseimbangan dan koordinasi, penurunan fungsi jantung dan paru, hal ini memungkinan banyaknya kasus gangguan kapasitas fisik jamaah haji.
a.Gangguan-gangguan kapasitas fisik berupa:
- gangguan sirkulasi jantung dan paru
- gangguan otot dan sendi
- gangguan keseimbangan dan koordinasi
b.Faktor-faktor penyebab gangguan berupa:
- perubahan iklim yang sangat ekstrem
- berkumpulnya manusia dalam jumlah yang sangat banyak dan berdesak-desakan
- banyaknya mobilisasi aktif berupa jalan, berdiri dalam waktu lama, manasik haji berupa : thowaf dan sai’, lempar jumrah, jalan dari arafah-muzdalifah-mina.
- usia lanjut
- kurangnya asupan makanan yang sehat dan bergizi
- stress, disebabkan banyaknya manusia, tersesat, berdesak-desakan, kecurian, antri yang panjang, berebut tempat.
c.Peran fisioterapi
- meningkatkan kemampuan aktifitas jantung dan paru
- meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot dan sendi
- meningkatkan keseimbangan dan koordonasi
- penanganan langsung terhadap spasme dan cidera jaringan
-edukasi berupa lifting teknik, penanganan P3K pada cidera dengan teknik RICE ,teknik-teknik stecthing sederhana pada kaki dan tungkai.
A.Sebelum pemberangkatan jamaah haji ke haramain:
1.Untuk kebugaran, kurang lebih 3 bulan sebelum pemberangkatan lakukan senam jantung, senam paru, senam sendi dan tulang, secara intensif 2-3 kali/minggu.
2.Apabila ada kelemahan otot-otot quadriceps dan hamstring, lakukan latihan penguatan dengan pembebanan (contoh: kantong/botol air mineral yang besar kemudian diisi pasir) yang dipasang ke pulley kemudian dikaitkan ke kaki, dengan posisi beban berada dibelakang, pada posisi duduk gerakan tungkai bawah fleksi dan ekstensi, lakukan setiap hari dengan pengulangan yang semakin bertambah.
3.Disarankan bagi calon jamaah haji untuk berolah raga setiap hari seperti jalan, bersepeda, senam aerobic.
4.Adanya edukasi bagi jamaah haji tentang teknik-teknik stretching sederhana pada otot-otot betis (gastrocnemius, soleus), otot tibialis, otot quadriceps, otot hamstring dan otot-otot punggung, adanya edukasi lifting teknik yang benar, contohnya bagaimana mengangkat dan membawa barang yang berat, naik-turun tangga dengan benar.
B.Selama dan setelah manasik haji ditanah haram:
Apabila ada gangguan otot dan sendi, fisioterapis bisa melakukan teknik-teknik:
1.Pemakaian Infra Red pada otot-otot yang spasme guna mencapai rileksasi.
2.Massage/pemijatan pada daerah yang bermasalah, pada jamaah haji kebanyakan kasus berupa spasme otot-otot tungkai dan kaki, terutama otot gastrocnemius, tibialis dan quadriceps.
Massage/pemijatan memiliki manfaat:
a.meningkatkan sirkulasi darah
pemijatan pada otot akan membantu peningkatan pemanasan, meningkatkan aliaran dan sirkulasi darah.
b.rileksasi pada otot-otot yang spasme
c.membuang zat-zat sisa yang tidak bermanfaat didalam tubuh.
Alangkah baiknya massage dilakukan sebelum dilakukan stretching/penguluran sebagai media warming-up.
3.Pasif stretching pada otot-otot yang mengalami spasme/ketegangan, apabila stretching dilakukan dengan benar maka tidak hanya sekedar meningkatkan fleksibilitas.
Manfaat dari stretching menurut brad Appleton (bradapp.net):
a.meningkatkan kesehatan jasmani
b.meningkatkan kemampuan belajar dan kemampuan gerak
c.meningkatkan relaksasi fisik dan mental
d.meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh.
e.mengurangi resiko cidera otot, tendon, sendi dan ligament.
f.mengurangi rasa sakit pada otot.
g.mengurangi ketegangan otot.
h.bagi perempuan, mengurangi rasa sakit saat menstruasi (dysmenorrhea)
i.meningkatkan suplai produksi kimia bagi jaringan lunak.
Kesalahan-kesalahan dalam stretching:
a.tidak benar dalam pemanasan/warming-up
b.tidak cukup waktu istirahat selama pengulangan penguluran.
c.penguluran yang berlebihan.
d.melakukan latihan dengan teknik-teknik yang salah
e.melakukan latihan dengan urutan yang salah
Durasi penguluran : lakukan penguluran 2-5 kali pengulangan, dengan waktu penguluran 5-60 detik, istirahat diantara pengulangan 5-15 detik.
Demikian beberapa peran fisioterapi yang bisa diaplikasikan secara langsung bagi jamaah haji dan umroh, posting ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi selama mengikuti ibadah haji dan umroh diMakkah Al-Mukaramah, semoga bermanfaat.

Senam Asma

Senam Nafas Sehat Sebagai Salah Satu Pilihan Terapi Latihan Pada Penderita Asma Bronchial
31/03/2007
Oleh: Deddy Herman P, Amd Ft

PENDAHULUAN
Senam Nafas Sehat (SNS) diperkenalkan pada th. 1987 atas kerjasama Yayasan Asma Indonesia (YAI) Jawa Timur dan Unit Rehabilitasi Medik RS Dr. Soetomo Surabaya. Hal ini dikarenakan terapi latihan untuk penderita asma kurang efektif (pasien tidak melakukannya di rumah).

Dengan SNS pasien akan mendapatkan pola latihan tertentu, berkelompok sehingga lebih bersemangat untuk melakukan SNS tersebut di rumah. Sampai saat ini SNS efektif untuk mengurangi frekwensi serangan dan dapat membantu menenangkan serangan. SENAM NAFAS SEHAT SEBAGAI SENAM PERNAFASAN
Problem yang dihadapi pasien asma antara lain:

Adanya kondisi saluran nafas yang hipersensitif sehingga mudah menyempit jika mendapat rangsangan sehingga timbul kesulitan bernafas, baik inspirasi maupun ekspirasi (terutama ekspirasi).
Pola nafas yang salah. Penderita cenderung menggerakan pernafasan dada atas dan mengempiskan perut saat inspirasi. Pada kondisi ini energi yang diperlukan tinggi, sedangkan pengembangan paru minimal, karena diafragma yang terdorong ke atas akibat perut yang dikempiskan.
Cenderung tegang dan panik sewaktu serangan, yang membuat sukar mengatur (kontrol) pernafasan dan membuat konstriksi (menyempitnya) saluran nafas bronchus bertambah. Penderita asma kronis mempunyai kesulitan untuk relaksasi.
Cenderung selalu menegangkan otot-otot leher (sternocleidomastoideus dan scalenus), otot-otot dada dan pundak (pectoralis, trapezius, seratus anterior dan lainnya), serta otot dinding perut, yang menyebabkan pernafasan tidak efisien. Disamping itu postur tubuh menjadi bungkuk dengan bahu yang menaik.
Jumlah dan kekentalan secret bronchial cenderung bertambah Penyempitan saluran pernafasan ( bronchus ) umumnya dapat diobati dengan minum obat, obat semprot atau obat suntik. Tetapi postur ( betuk) tubuh yang berubah, otot-otot pernafasan yang menegang, pola pernafasan yang salah serta kecenderungan untuk panik sewaktu dating serangan asma, hanya dapat diatasi dengan terapi latihan. Terapi latihan untuk asma, mempunyai kegunaan meng-optimal-kan program pengobatan asma. Dalam beberapa keadaan, juga terbukti bahwa terapi latihan dapat mengurangi bahkan dapat menenangkan serangan asma.
TERAPI LATIHAN UNTUK PENDERITA ASMA
1. Gimnastik Respirasi/Senam Pernafasan
Tujuan:

Memperbaiki kelenturan (fleksibilitas) ronggo dada, sehingga dapat mengembang-mengempis secara optimal, memperbaiki kelenturan dan kekuatan diafragma (sekat rongga-badan) sehingga pernafasan perut/diafragma optimal.
Meregangakan otot-otot pernafasan yang selain memperbaiki kelenturan rongga dada juga menghilangkan kondisi yang selalu menegang (memendek dan kaku) otot-otot tersebut, sehingga memudahkan pernafasan yang benar dan memperbaiki postur tubuh.
Umumnya di dalam Gymnastik-Respirasi/Senam Pernafasan, juga terdapat latihan pernafasan.
2. Program Terapi Latihan/Fisioterapi yang umum
a. Latihan Pernafasan
Latihan Pernafasan (Breathing Exercise) berbeda dengan Gymnastik-Respirasi, meskipun didalamnya juga terdapat latihan-latihan yang bertujuan memperbaiki kelenturan rongga dada serta diafragma. Tujuan utamanya pada penderita asma adalah untuk melakukan pernafasan yg benar (efisien).

Pada penderita asma latihan pernafasan selain ditujukan untuk memperbaiki fungsi alat pernafasan, juga bertujuan melatih penderita untuk mengatur pernafasan jika terasa akan datang serangan, ataupun sewaktu serangan asma.

Latihan pernafasan utama bagi penderita asma adalah latihan nafas perut/diafragma. Kekhususan di dalam latihan adalah: waktu mengeluarkan nafas (ekspirasi) dikerjakan secara aktif, sedangkan sewaktu menarik nafas, lebih banyak secara pasif. Mengeluarkan nafas melalui mulut yang mecucu seperti sewaktu meniup lilin atau bersiul, pelan-pelan, dengan mengkempiskan dinding perut. Sewaktu inspirasi, dinding perut relaks ( pasif ) dan udara masuk ke paru-paru melalui hidung.

b. Latihan Relaksasi
Latihan relaksasi pada penderita asma bertujuan mencapai kondisi relaks baik sewaktu ada serangan maupun di luar serangan. Yang ingin dicapai: penderita secara spontan dapat relaksasi, baik pada otot-otot pernafasannya maupun mentalnya, pada saat serangan terasa akan datang atau sedang dalam serangan.

Bila penderita telah terlatih melakukan tehnik pernafasan terpola seperti pada latihan nafas, hal ini juga dapat membantu banyak untuk menghilangkan rasa tegang dan panik (mental) karena penderita lepas dari keadaan: dikontrol oleh nafas yang sesak, sebaliknya penderita tetap yang mengontrol nafasnya, meskipun masih sesak. Hal ini memberi rasa percaya diri dan membuat penderita menjadi lebih relaks.

c. Latihan untuk Memperbaiki Postur Tubuh
Pada penderita asma berat yg kronis, postur tubuh menjadi agak bungkuk dengan kedua bahu agak terangkat, nampak otot-otot pernafasan menonjol, memendek dan kaku.

Terdapat saling keterkaitan antara: postur tubuh – otot-otot tubuh yang membesar dan kaku, serta pernafasan yang paradoksal. Gymnastik-Respirasi untuk penderita asma, biasanya telah memasukan unsur perbaikan postur tubuh ini di dalamnya.

d. Latihan Membuang Sekret
Pada penderita asma, terdapat kecenderungan meningkatnya secret (cairan yg dihasilkan selaput dinding jalan nafas/lendir) jalan nafas dan biasanya juga menjadi kental, sehingga diperlukan program untuk membuangnya, untuk itu penderita perlu dilatih untuk:

Batuk yg benar (efektif)
Melakukan apa yang disebut Drainase-Postural, yaitu suatu usaha untuk mendrain / mengalirkan secret atau dahak tg bercokol di saluran nafas dengan menggunakan hokum gaya berat (gravitasi) yaitu dengan memposisikan penderita sedemikian rupa, untuk waktu tertentu, sehingga oleh karena gaya berat, secret dapat mengalir ke saluran nafas bronchus utama, kemudian dibatukkan ke luar.
Gymnastik-Respirasi tidak ada efek langsung pada program ini, tetapi dia akan memberikan efek yang positif kepada efektifitas batuk, melalui perbaikan kapasitas vital paru, serta perbaikan fungsi otot Latissimus Dorsi (otot punggung yang lebar dan panjang).

SENAM BAYI

[milis-nakita] SENAM BAYI, Stimulasi Optimal di Masa Pertumbuhan {01}

SENAM BAYI, Stimulasi Optimal di Masa Pertumbuhan

STIMULASI SENTUHAN, Senam bayi bertujuan untuk merangsang pertumbuhan
dan perkembangan, serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal.
SENAM merupakan cara terbaik untuk mempertahankan kebugaran. Bagaimana
bila ini diterapkan pada bayi?
Senam bayi merupakan bentuk permainan gerakan pada bayi, yang bertujuan
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuan
pergerakan bayi secara optimal. Selain itu, juga untuk mengetahui jika
terjadi perkembangan yang salah secara dini. Ini merupakan tindakan
antisipasi yang tepat untuk penanganan agar bayi tumbuh normal.
"Senam bayi sangat penting karena ini merupakan salah satu usaha untuk
mengoptimalisasikan proses tumbuh kembang pada bayi. Segala aspek yang
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi bisa tercapai dan terpenuhi. Selain
itu, dengan senam bayi juga bisa mendorong inteligensi yang kompleks
untuk bayi, termasuk belajar mengoordinasi," ungkap ahli fisioterapi
dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan Surabaya Ninik Sutini SMPh.
Sementara, menurut Ahli Rehabilitasi Medik RSUPN Cipto Mangunkusumo dr
Amendi Nasution SpRM, senam bayi sangat penting untuk menguatkan
otot-otot dan juga sendisendi pada bayi sebagai persiapan bayi untuk
duduk, berdiri, dan berjalan.
Hal senada diungkapkan seorang penyelenggara pendidikan dan kesehatan
sekaligus kepala sekolah Twinkle Star, Lely Tobing, "Senam bagi bayi
sangat penting karena sama halnya dengan orang dewasa yang butuh senam
untuk kebugaran tubuh. Begitu juga bagi bayi, dengan senam bayi membuat
bayi merasa lebih segar." Senam bayi sebaiknya dilakukan ketika bayi
berumur 3 bulan ke atas, setelah kepala bayi mulai kuat. Saat usia bayi
belum mencapai 3 bulan, gerakan- gerakan yang dilakukan bayi lebih
kepada gerakan refleks.
"Sehingga kalau belum usia 3 bulan sudah diintervensi dengan gerakan
yang dibantu orang lain, maka bisa saja akan terjadi penyimpangan-
penyimpangan pada gerakan refleks bayi tersebut," ung- kap Ninik.
Gerakan pada senam bayi juga harus disesuaikan dengan perkembangan
motoriknya. Ada tahapan-tahapan penting yang harus diperhatikan pada
senam bayi, hal ini sesuai dengan proses tumbuh kembang bayi.
"Ada tiga tahap perkembangan bayi.Tahap pertama usia 3-6 bulan,tahap
kedua usia 6-9 bulan, dan tahap ketiga usia 9-12 bulan," ungkap dr
Amendi. Untuk tahap awal, usia 3- 6 bulan, merupakan proses bayi belajar
merangkak, dibutuhkan tangan dan kaki yang kuat untuk menopang tubuh
bayi ketika merangkak. Senam dengan mengoptimalkan gerakan tangan dan
kaki, berfungsi untuk membantu bayi merangkak.
"Tahapan pertama bisa dimulai dengan senam di antara kedua tangan, kedua
kaki, dan mata. Dengan fokusnya pada gerakan tangan dan kaki," ucap
Ninik. "Selain fokus pada gerakan kaki dan tangan, mata bayi juga
dirangsang untuk mengikuti pergerakan kedua tangan dan kaki," ujarnya.
Senam bayi bisa dilakukan dengan posisi bayi tengkurap atau telentang.
Untuk posisi bayi tengkurap bisa dengan cara menekan pantat bayi secara
halus dan pelan-pelan untuk memperoleh pergerakan panggul yang optimal.
Bisa juga dikombinasikan dengan mengangkat kedua kaki sampai lutut
bersudut 90 derajat. Hal ini untuk meluaskan pergerakan panggul.
Sementara itu, menurut Lely Tobing, gerakan-gerakan senam bisa dilakukan
dengan menarik kaki kiri dan kaki kanan ke depan sehingga bisa membantu
saat dia mulai merangkak karena otot-ototnya menjadi lebih lentur dan
juga membantu otot-ototnya ketika bergerak. Jika bayi mulai tengkurap,
proses tumbuh kembang selanjutnya adalah persiapan untuk duduk, menurut
dr Amendi, otot panggul bayi perlu distimulasi agar bayi bisa duduk
dengan benar.
Dipandu Tenaga Ahli
SENAM bayi dapat dilakukan oleh orangtua atau orang yang terdekat dengan
sang anak. Namun untuk bayi prematur, ahli rehabilitasi medik RSUPN
Cipto Mangunkusumo dr Amendi Nasution SpRM menyarankan sebaiknya yang
melakukan senam bayi adalah orang yang profesional atau ahli
fisioterapi.
"Bukan berarti orangtua tidak boleh. Tetapi memang sebaiknya yang
melakukan adalah ahli fisioterapi karena takutnya kalau orangtua
langsung yang melakukan, terjadi kesalahan pada gerakan senamnya,"
ungkapnya. Menurut dia, senam untuk bayi prematur berbeda dengan senam
untuk bayi normal.
"Disesuaikan dengan kondisi bayi," ujarnya. Hal yang sama juga
disarankan oleh ahli fisioterapi dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan
Surabaya Ninik Sutini SMPh. "Pada dasarnya kan yang mengetahui
perkembangan hari per hari dari si bayi adalah orangtuanya. Dengan
begitu jika orangtua ingin melakukan senam bayi tetap harus di bawah
pengawasan ahli fisioterapi," katanya.
Sementara itu durasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan senam untuk bayi
prematur seperti yang diungkapkan Ninik adalah 3 kali dalam sehari
selama 10 menit. "Dengan demikian,diharapkan bayi bisa mengejar
keterlambatannya, dan nantinya bisa tumbuh kembang seperti layaknya bayi
normal," paparnya.
Dengan panduan dari ahli fisioterapi, senam bayi yang bertujuan untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuan pergerakan bayi
secara optimal dapat dicapai dengan sempurna. Sentuhan pada bayi juga
mempererat hubungan ibu- anak.
Lakukan oleh Orang Terdekat
GERAKAN pada senam bayi tidak boleh dipaksakan. Sebaiknya, senam
dilakukan oleh orang yang sudah dikenal sang bayi. Akan lebih baik jika
dilakukan oleh sang bunda.
Pelaksanaan senam bayi jauh lebih mudah karena bayi terbiasa dengan
berbagai sentuhan yang dilakukan si ibu terhadap bayinya. Secara
psikologis, hal tersebut juga menjadi sarana kedekatan antara anak dan
ibu.
"Ketika melakukan senam bayi, si ibu bisa sambil melakukan proses
komunikasi dengan anak. Tentunya komunikasi yang dilakukan juga yang
sesuai dengan tahap kembang anak. Harapannya, ketika anak sudah besar,
dia akan mencari perlindungan di rumah, bukan di luar rumah," tutur
Ninik Sutini.
Sependapat dengan Ninik, Lely Tobing mengatakan, dengan menggerakkan
bagian-bagian tubuh si bayi, akan tercipta sebuah hubungan. Ada dialog
atau interaksi antara ibu dan anak. Dengan alasan itulah, Lely
menyarankan agar gerakan senam bayi dibantu oleh sang ibu. Selain bisa
mempererat pola asuh antara ibu dan anak, menurut dia, keuntungan
lainnya adalah rasa percaya diri anak bisa lebih dikembangkan.
Sebenarnya senam bayi juga bisa dilakukan dengan bantuan ahli
fisioterapi berpengalaman, tapi biasanya ada kendala yang sering
dihadapi. Karena yang melakukan senam adalah orang asing, biasanya anak
suka terkejut. "Dibutuhkan waktu agar anak bisa merasa welcome," ungkap
Ninik.
Namun begitu, Ninik mengatakan, ada keuntungan bila senam bayi dilakukan
dengan bantuan ahli fisioterapi, yakni membuat anak lebih berani
menghadapi orang lain. Anak akan menjadi lebih supel dan mudah bergaul
karena sudah terbiasa dengan orang asing. Dengan begitu membuat anak
jadi tidak mudah menangis dan rewel.
"Selain itu goal yang ingin dicapai juga bisa tepat. Jadi, kalau ada
gerakan-gerakan yang salah bisa segera diatasi," papar Ninik. Menurut
dia, bayi yang mengikuti senam bayi, umumnya perkembangan motoriknya
lebih cepat daripada yang tidak pernah melakukan senam bayi.
Manfaat lain dari senam bayi ini, menurut dr Amendi, adalah melancarkan
peredaran atau sirkulasi darah, jantung, meningkatkan koordinasi dan
keseimbangan serta kewaspadaan. Agar mendapat hasil yang optimal,
sebaiknya senam bayi dilakukan rutin setiap pagi dan sore hari dengan
durasi sekitar 10-15 menit setiap harinya.
"Tujuannya selain untuk perkembangan saraf motorik dan sensorik, juga
untuk kecerdasan majemuk. Selain itu untuk berguna untuk
mengoptimalisasikan fungsi pendengaran, penglihatan, dan tumbuh kembang
bayi," kata Ninik. Senam bayi bisa dilakukan bahkan ketika bayi telah
berusia tiga tahun. Menurut Lely Tobing, pada usia tersebut anak masih
tetap harus dibantu. Lely melihat dari sudut perkembangan bahasa mereka.

Kemampuan menerima perintah dan mengeluarkan apa yang diperintahkan
dalam bentuk tindakan masih terbatas. Kosakata serta konsentrasi anak
masih terbatas sehingga mereka masih perlu bantuan.
"Misalkan pegang kaki kiri, pegang kaki kanan, tangan kanan diangkat ke
atas, perintah-perintah seperti itu belum tentu mereka langsung
connect," contohnya. Dia menambahkan, kadang anak masih bingung antara
perintah yang diberikan dengan apa yang harus dilakukan sehingga
membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk melaksanakan apa yang
diperintahkan.
Senam untuk Bayi Prematur
ELIS, 28, sempat khawatir ketika bayinya terlahir prematur, dengan berat
sekitar 1.500 gram. Kecemasan semakin menghantui ketika dia mulai
membayangkan buah hatinya tidak bisa tumbuh layaknya bayi normal.
Ketakutan-ketakutan semacam itu mungkin tidak hanya dirasakan Elis.
Masih banyak Elis-Elis yang lain yang melahirkan bayi prematur dan
khawatir akan perkembangan si buah hati. "Kebetulan saya disarankan oleh
pihak rumah sakit untuk melakukan senam bayi, untuk membantu
perkembangan si kecil," ungkapnya. Dengan menggunakan buku panduan
mengenai senam bayi, dia mengakui si kecil lebih terbantu dalam proses
tumbuh kembang.
Ahli fisioterapi dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan Surabaya Ninik
Sutini SMPh mengatakan, senam bayi juga bertujuan untuk mengejar
keterlambatan bayi yang terlahir prematur. "Sangat disarankan senam bayi
untuk bayi yang terlahir prematur untuk mengejar keterlambatannya. Jika
bayi yang lahir prematur tetapi tidak melakukan senam bayi maka bayi
tersebut akan berkembang apa adanya.
Hal ini dikarenakan tidak ada stimulasi atau rangsangan dari luar
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai tahap
perkembangan seperti bayi normal," kata Ninik. Namun, Ninik menjelaskan,
metode senam untuk bayi prematur sedikit berbeda dengan bayi yang
terlahir normal.
"Lebih mengacu pada kemampuan fisik bayi saat itu. Normalnya usia 4
bulan bayi sudah bisa merangkak, tapi kalau bayi prematur belum bisa,
paling dia baru bisa miring ke kanan, dan miring ke kiri. Dengan begitu
senamnya disesuaikan dengan perkembangan fisik si bayi," papar Ninik.
Pada tahap ini, lanjut Ninik, hal yang bisa dilakukan adalah dengan
menekuk secara perlahan kaki dan tangan bayi agar ototnya kuat sebagai
persiapan dia merangkak. "Yang jelas, metode senamnya diturunkan dari
standar tumbuh kembang bayi normal," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dengan senam akan membantu
melancarkan peredaran darah, selain itu edaran darah yang ke otak juga
akan semakin meningkat dan kemampuan sensorik juga akan terangsang lewat
senam bayi.
Karena itu berbagai aspek yang dibutuhkan untuk tahap tumbuh kembangnya,
seperti sensorik, motorik dan kognitif akan terangkum semuanya melalui
senam bayi. (mg-7)

SENAM HAMIL


HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN SKRIPSI

Senam Diabetes

Penyakit diabetes mellitus atau kencing manis memang tak bisa dianggap remeh. Dalam tubuh hormon insulin diperlukan untuk mengubah glukosa (gula) menjadi energi. Karena tak mampu melakukan konversi gula menjadi energi tersebut, maka pasien DM mempunyai kadar glukosa tinggi dalam sistem tubuhnya. Keadaan ini dikenal sebagai gula darah tinggi atau hiperglikemi.
Penderita diabetes sering mengalami kekakuan pada kaki seperti kram atau ujung kaki merasa dingin. Penderita penyakit ini harus melakukan gerakan kaki ringan secara rutin waktunya sekitar 15 menit tidak boleh lebih.
Dalam posisi duduk santai, mungkin sambil menonton tv . Duduk dengan tegak di kursi jangan bersandar, kemudian lakukan gerakan :
1. Mengangkat kaki kanan sampai sebatas lutut, luruskan. Ditahan sampai hitungan ke 10. Gerakan jari- jari kaki seperti membuat cakar. Tekuk jari-jari kaki ke arah telapak kaki kemudian tahan sampai
hitungan ke 10. Kembalikan kaki kanan ke lantai. Lakukan hal yang sama dengan kaki kiri.
2. Angkat kedua kaki sampai sebatas lutut, luruskan. Ditahan dalam posisi tadi sampai hitungan ke 10.
gerakan jari-jari kedua kaki seperti membuat cakar. Tekuk jari-jari kaki tersebut seperti membuat c
3.Rapatkan paha. Letakan telapak kaki di lantai, kemudian angkat jari-jari kaki dengan posisi tumit tetap
dilantai, lalu letakan jari-jari kaki dilantai. Gerakan ini diulangi sampai 10 kali.
4.Rapatkan paha,angkat kedua tumit dengan posisi jari-jari menempel di lantai kemudian letakan kembali
tumit dilantai. Lakukan gerakan ini sampai 10 kali.
5.Rapatkan paha, angkat tumit dengan posisi jari-jari menempel di lantai, kemudian lebarkan telapak kaki
bagian belakang atau posisi membuka. Lalu rapatkan lagi atau tutup. Lakukan gerakan ini sampai 10
kali.
6.Renggangkan sedikit paha dan kaki. Posisi jari-jari menempel di lantai lalu buka telapak kaki bagian
depan. Rapatkan kembali atau tutup dengan posisi tumit tetap menempel lantai. Lakukan gerakan ini
sampai 10 kali.
7. Angkat kaki kiri sebatas lutut, luruskan. Mulailah menulis angka 1 s/d 10 dengan menggunakan jari-
jari kaki. Putarlah pergelangan kaki ke luar dari dalam. Kemudian letakan kembali kaki kiri ke posisi
semula. Lakukan gerakan yang pada kaki kanan lalu letakan kembali kaki kanan ke posisi semula.

Gerakan atau senam kaki ringan ini apabila dilakukan rutin akan membuat penderita diabetes lebih bugar fisiknya, sehingga kadar gula darah bisa dikendalikan.