Minggu, 17 April 2011

Sambungan, bc yg bwah dulu

c. Mobilisasi Sacroiliac Joint
Mobilisasi pada sendi ini melalui gerak hip secara uni lateral atau gerak langsung pada pelviks itu sendiri atau melalui sacrum dengan nutasi dan kontra nutasi.
3. Manipulation
Manipulasi lumbal yang paling sering dilakukan adalah tehnik traksi dan manipulasi tiga dimensi/ Gapping manipulation, tetapi dalam prakteknya, FTis lebih sering menggunakan traksi.
a. Lumbar traksi
Lumbar traksi dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan menggunakan alat, tetapi yang harus diperhatikan adalah :
Letak patologi pada segmen lumbal berapa, dimana sudut tarikan yang diperlukan makin besar pada segmen makin bawah.
Patologi unilateral diperlukan traksi secara kontra lateral.
Beban tarikan adalah mencapai batas kelenturan otot dan ligamen kemudian ditambahkan Force (penekanan). Bila menggunakan alat beban diperkirakan < 50% Berat Badan.
Waktu tarikan intermitten, saat hold/ menahan, hanya sekitar 10 - 15 detik. Waktu traksi total sangat bervariasi tergantung aktualitas patologinya.
b. Gapping manipulation
Pada lumbar spine sering disebut manipulasi tiga dimensi, yaitu melibatkan tiga gerakan, fleksi (ekstension) - lateral banding - rotasi kontra lateral atau homo lateral.
Pada thoraco lumbar dilakukan traksi manipulasi dalam fleksi atau tiga dimensi. Pada sacro iliac joint dengan gapping manipulation.
4. Stabilization.
Pada joint hipermobility atau unstability adalah kontraindikasi dilakukan tindakan mobilisasi atau mobilisasi sendi, tetapi diperlukan stabilisasi aktif dan/ atau stabilisasi pasif.
Stabilisasi pasif yang paling populer adalah penggunaan lumbar Corset dan tergantung derajat instabilitasnya dapat digunakan rigid atau fleksibel corset. Pada kasus akut seperti trauma olahraga, dapat digunakan tekhnik Taping untuk stabilisasi lumbal.
5. Terapi Latihan
Terapi Latihan merupakan metode yg banyak digunakan pada penanganan gangguan gerak dan fungsi, termasuk pada nyeri pinggang.
Pada prinsipnya meliputi : Latihan mobilisasi aktif, Stabilisasi aktif, penguatan dan koreksi sikap.
a. Mobilisasi Aktif
Pada dasarnya, terapi latihan jenis ini dilakukan dengan ROM penuh pada tiap bidang gerak, tetapi pada lumbal harus dilakukan dengan sangat hati hati, dan tergantung banyak hal, antara lain :
Pada kasus spondiloarthrosis tidak dianjurkan gerak mobilisasi ekstensi lumbal atau harus secara terukur ; pada kasus iritasi radikal ( misalnya HNP ), dilarang gerak ekstensi - rotasi - lateral fleksi homolateral ; pada kasus spondilolisthesis tidak boleh dilakukan mobilisasi sendi ; dll.
b. Koreksi Sikap
Menurut R. Mc Kenzie, bahwa awal terjadinya keluhan nyeri lumbal dari disk migration yg timbul karena posisis punggung tidak benar dalam waktu tertentu dan berlanjut dengan deviasi sikap.
Koreksi sikap dilakukan setelah mobilisasi, baik aktif maupun pasif, kemudian dilanjutkan dengan latihan stabilisasi aktif.
Tiap koreksi sikap harus dilihat dan dirasakan oleh pasien secara langsung, mengingat pada posisi yang telah terkoreksi sering dirasakan oleh pasien sebagai posisi yang salah, untuk itu digunakan cermin yang tepat dan pengulangan koreksi secara kontinyu.
Pada posisi yang telah terkoreksi tersebut kemudian dilakukan latihan stabilisasi aktif dengan cara pasien mempertahankan posisi tersebut secara isometrik, selama dilakukan dorongan dorongan pada kepala ke segala arah.
6. Proper Body Mechanic
Adalah program pemeliharaan mekanik lumbo - hip kompleks yang baik dalam kegiatan sehari hari, baik dalam pekerjaan, olahraga, dirumah maupun dalam aktifitas hobi, baik dalam posisi tiduran, duduk, berdiri, ataupun melakukan aktifitas.
Pada nasehat ini sangat tergantung patologinya sendiri, sehingga akan berbeda satu sama lain.
Contihnya, misal pada kasus spondiloarthrosis, pasien dianjurkan menghindari gerak ekstensi pinggang, apalagi gerak ekstensi - lateral fleksi -rotasi homolateral, posisi yang baik adalah lurus dan tubuh setinggi mungkin. Disini dianjurkan posisi tidur terlentang dan menghindari telungkup, dll.
Contoh yang berlawanan dengan kasus ini adalah discosis yang justru dianjurkan posisi dan gerak ekstensi dan menghindarkan posisi dan gerak fleksi.Mirip dengan ini adalah kasus spondilolisthesis dimana dianjurkan untuk stabilisasi dan menghindari mobilisasi ekstrem.

Metode terapi pilihan untuk NPB

INTERVENSI FT PADA KASUS LBP
(Dari Jurnal Fisioterapi, Tulisan Pak Sugijanto.)
Keluhan nyeri pinggang bawah merupakan kasus musculoskeletal yg banyak dikeluhkan dan ditangani Fisioterapis dalam praktek dengan berbagai metode dan tekhnik serta modalitas yang beragam.
Nyeri pinggang bawah atau biasa disingkat LBP ini, merupakan kasus yang sulit ditangani dengan benar, mengingat banyaknya patologi, baik morfologis, maupun, fungsional, walaupun secara klinis hanya merupakan keluhan nyeri pinggang.
Permasalahannya menyangkut keterbatasan kapasitas diagnostic, perencanaan strategi penanganan, selektifitas pemilihan metoda, dan teknik terapi dan menelaah/ mengevaluasi hasil dari intervensi FT.
Sebelumnya, mohon maaf, karena keterbatasn waktu, yg saya tulis langsung ke Penanganan yg diberikan. Tidak melalui Protap Penanganan Kasus FT.
Penanganan Fisioterapi :
Bertujuan untuk memberikan gambaran, tentang tindakan tindakan apa yg dapat Ftis berikan, adapun tehnik dan metodenya, antara lain :
1. Mobilisasi Otot
Pada kasus nyeri pinggang bawah non spesifik usia dibawah 45 tahun, biasanya sering disebabkan karena faktor musculo tendinogen. Pada otot jenis tonik Lumbar - Hip - Pelvic, sering dijumpai kelainan, berupa hypertonus atau spasme, tightness, myosis, myofascial trigger point, dan tendomyosis
Adapun tehnik intervensi yang tepat dilakukan berupa mobilisasi otot dgn tehnik:
a. Transfer Stretching, yaitu cara peregangan otot lansung dengan tangan secara individual.
b. Transfer Friction, yaitu dengan gerusan ibu jari tangan, dengan tujuan utama untuk melepas crosslink yang abnormal antara cells otot.
c. Muscle Stretching metoda V. Janda atau Contract Relax, tehnik PNF yg bertujuan agar terjadi peregangan otot dengan memanfaatkan Post Exitatory Relaxation Reflex.
Adapun beberapa contoh tehnik mobilisasi otot :
- Untuk Para Lumbar Muscles,
Pada kasus flat back, sering dijumpai hypertonus, tightness atau kontraktur otot otot para lumbar vertebral. Metode mobilisasi yang diterapkan sbb : Posisi fleksi lumbal ditahan, dilakukan gerak isometrik ekstensi bersamaan inspirasi dan ditahan 6 detik, kemudian disusul relaksasi bersamaan ekspirasi dan peregangan selama 6 detik pula.
- Untuk iLiopsoas muscle,
iLiopsoas muscle paling sering memendek akibat posisi hyperlordosis yang menimbulkan hypertonus hingga dapat menyebabkan kontraktur. Metode yang diterakan hampir sama dgn yg diatas dgn tetap mengkobinasikan dgn tehnik contract relax(inspirasi dan ekspirasi), caranya yaitu : Peregangan dengan cara posisi Hip fleksi dengan satu lutut dipeluk dan tungkai yang satunya berjuntai diluar tempat tidur, dan dikombinasikan dgn tehnik V. Janda/ contact relax (ada proses inspirasi dan ekspirasi).
- Untuk Piriformis muscle,
Sebagai akibat dari adanya rasa nyeri, pinggang sering mengalami hypertonus sampai bisa terjadi kontraktur. Oleh karena itu tehnik yang dapat dilakukan : Hip fleksi-adduksi-internal rotasi, dilakukan kontraksi isometrik Hip ekstensi bersamaan inspirasi selama 6detik, kemudian disusul relaksasi bersamaan ekspirasi dan peregangan selama 6 detik. Perlu dicatat, bahwa Ftis harus hati hati dalam memberikan tehnik ini, karena sendi Hip pada posisi CPP (closed packed position).
- Untuk Hip abductors mucsle
Otot ini sering dijumpai dalam keadaan tegang/ spasme dan dapat pula terjadi tendinitis. Pada kasus tendinitis, tehnik yang paling tepat diberikan adalah Transfer Friction dari J. Cyriax, pada serabut tendonnya yg tepat melintang. Sedangkan bila terjadi spasme atau pemendekan, diberikan tehnik peregangan dgn tehnik contract relax/ V. Janda.
- Untuk Hamstring muscle,
Biasanya, yang sering terjadi pada otot ini yaitu pemendekan. Adapun peregangannya, dapat diberikan tehnik contract relax/ V. Janda, dengan cara, Hip fleksi dimana lutut dalam keadaan lurus, dan kontraksi isometrik Hip ekstensi, dikombinasikan dgn contract relax (inspirasi dan ekspirasi).
- Untuk Costo lumbalis dan iLio lumbalis muscle,
Karena merupakan perbatasan fungsi Upper dan Lower torso, maka otot ini sering dijumpai tendinitis atau tendomyosis. Dan tehnik yg disarankan adalah, transfer triction pada serabut tendonnya.
2. Mobilisasi Sendi
Seperti kita ketahui bahwa prinsip dasar dari mobilisasi sendi ditentukan antara lain oleh posisi sendi yang bersangkutan, konkavitas dan konveksivitas permukaaan sendi, fiksasi satu tulang dan traksi/ translasi pada tulang yang lain, slack and thrust, serta pada grade yang diinginkan. Hal hal tersebut juga berlaku pada collumna vertebralis, tetapi perlu beberapa penyesuaian pada tiap regio atau segmen.
Pada Lumbar - Pelvic - Hip Complex Mobilization, dapat dipilahkan dalam tiga kelompok, yaitu :
a. Thoraco lumbar Facets Joint
Berbeda dengan segmen yang lain, karena arah permukaan sendi Th 12 bagian bawah sesuai dengan lumbal, tetapi bagian atas sesuai dengan arah sendi facet daerah thoracalis, yaitu pada bidang frontal, dan vertebra thoracalis bawah ikut terpengaruh pada gerak lumbal. Disamping itu, pada thoracal jg terdapat costa yang turut terlibat dalam gerak lumbal. Untuk itu, mobilisasi yang tepat adalah segmental, untuk thoracal dengan segmental lateral postero anterior vertebral pressure.
b. Lumbar Joint
Mobilisasi pada regio ini sering dilakukan dengan menggunakan tehnik traksi atau fleksi, atau lateral fleksi dan rotasi. Pada kasus tertentu, dilakukan dengan Mobilisasi Ekstensi, namun harus dilakukan dengan benar.
c. Mobilisasi Sacroiliac Joint
Mobilisasi pada sendi ini melalui gerak hip secara uni lateral atau gera..Bsambg

Kamis, 14 April 2011

Trampolin



Diameter 95 dan 120cm

Beban maks 150kg

PARAFFIN BATH MARVELL (Alat fisioterapi)



1. box klasik ukuran ; + 40 x 25 x 25 cm
2. tombol manual klasik
3. listrik ; 220V, + 400 W
4. berat box + 6 kg, berat lilin paraffin + 10 kg

TRAKSI ELEKTRIK MARVELL (alat fisioterapi)


Pengenalan Produk ;
Inovasi terbaru traksi elektrik Marvel
Desain dan teknologi modern
dilengkapi dengan beberapa metode terapi
Mudah dalam aplikasi dengan indikator digital
Spesification ;
Power : 50 W 220 V
Traction load : 5 – 99 kg
Hold time : electronic 1 – 60 sec
Rest time : electronic 1 – 60 sec
Treatment timer : 60 min.
Dimention main unit : 300 x 520 x 700 mm
Dimention bed unit : 2240 x 560 x 760 mm
Weight main unit : 80 kg
Weight Bed unit : 40 kg
INDICATION ;
1. CERVICAL VERTEBRA DISEASE ; hernia disease, deformity cercival vertebrae, secendary scalenus syndrome, fracture of the spinal cord bone, shoulder and arm symptom, whiplash injury.
2. LUMBOSACRAL VERTEBRA DISEASE ; hernia nucleus pulposus (HNP), cartilage disease, Low back pain, sciatica (ischialgia), fracture in bone, distraction of vertebra lumbalis
Accessories :
1. Stool
2. Traction belt
3. Cervical harnes

Selasa, 12 April 2011

Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Gangguan Mobilisasi dan Intoleransi Aktivitas

Dipersembahkan oleh Alat fisioterapi

1.1 Pengertian Gangguan Mobilisasi dan Intoleransi Aktivitas
Gangguan mobilisasi adalah suatu keadaan keterbatasan kemampuan pergerakan fisik secara mandiri yang dialami oleh seseorang. Sedangkan pengertian intoreransi aktivitas adalah penurunan kapasitas fisiologis seseorang untuk mempertahankan aktivitas sampai tingkat yang diinginkan atau yang diperlukan.( Lynda J:109)
1.2 Batasan Karakteristik
* Lemah
* Lesu
* Kekakuan sendi
* Atrofi otot
* Nyeri
1.3 Pengkajian
A. Pemeriksaan fungsi motorik
* Pemeriksaan kekuatan otot
Pemeriksaan kekuatan otot dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian otot secara manual (manual muscle testing MMT). Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan mengontraksikan kelompok otot secara volunter.

* Prosedur pelaksanan MMT
a. Lansia diposisikan sedemikan rupa sehingga otot mudah berkontraksi sesuai dengan kekuatannya
b. Bagian tubuh yang dites harus terbebas dari pakaian
c. Berikan

Selasa, 05 April 2011

Di Butuhkan Terapis Okupasi, sensory Intergasi dan Fisioterapi

Dipersembahkan oleh Alat fisioterapi

Klinik Tumbuh Kembang Anak Education Tratment Center Jl. Sabar Petukangan Selatan Jakarta Selatan membutuhkan laki-laki/perempuam lulusan Akademi OKupasi/Fisioterapi tenaga terapis untuk Okupasi, Sensory Integrasi dan Fisioterapi. Hub Dian (021)68896865