Oleh: KTW dan alat fisioterapi
Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam the Journal of the American Medical Association menunjukkan, penggunaan ponsel sedikitnya 50 menit setiap kali, ternyata mampu mempengaruhi metabolisme glukosa otak khususnya bagian yang paling dekat antena telepon. Peneliti menggunakan tomography emisi positron (PET) selama dalam menggunakan telepon seluler dalam posisi on dan selanjutnya dalam kondisi mati, dan menemukan bahwa meskipun metabolisme seluruh otak tidak terpengaruh, namun terjadi peningkatan metabolisme pada sel-sel otak daerah dari dan sekitar mata serta otak daerahpelipis pada saat telepon seluler menyala, yaitu daerah yang dekat dengan tempat antena telepon di daerah kepala.
Namun tidak diketahui apa arti klinis dari temuan ini, baik yang berhubungan dengan potensial efek terapi dari jenis teknologi ini tetapi juga onsekuensi negatif dari paparan telepon seluler, sperti yang disampaikan peneliti utama, Dr. Nora D. Volkow, dari National Institute on Drug Abuse di Bethesda, Maryland.
Untuk sementara, direkomendasikan menggunakan perangkat hands-free atau mode speaker-telepon untuk menghindari kontak langsung dari telepon seluler dengan kepala. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jika telepon seluler diletakkan di kaki atau lebih jauh sangat tidak mungkin
untuk memiliki efek seperti itu. Jadi ada beberapa solusi yang mudah yang tidak ada biaya apapun bagi mereka yang ingin mempergunakan secara aman. Hal yang mungkin sangat diperlukan adalah bila digunakan oleh anak-anak dan remaja yang jaringan saraf masih berkembang, dan merupakan populasi yang memulai menggunakan telepon seluler pada kehidupannya dan akan terpapar sampai tahun-tahun mendatang, Dr. Volkow menambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar