Senin, 13 September 2010

SENAM BAYI

[milis-nakita] SENAM BAYI, Stimulasi Optimal di Masa Pertumbuhan {01}

SENAM BAYI, Stimulasi Optimal di Masa Pertumbuhan

STIMULASI SENTUHAN, Senam bayi bertujuan untuk merangsang pertumbuhan
dan perkembangan, serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal.
SENAM merupakan cara terbaik untuk mempertahankan kebugaran. Bagaimana
bila ini diterapkan pada bayi?
Senam bayi merupakan bentuk permainan gerakan pada bayi, yang bertujuan
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuan
pergerakan bayi secara optimal. Selain itu, juga untuk mengetahui jika
terjadi perkembangan yang salah secara dini. Ini merupakan tindakan
antisipasi yang tepat untuk penanganan agar bayi tumbuh normal.
"Senam bayi sangat penting karena ini merupakan salah satu usaha untuk
mengoptimalisasikan proses tumbuh kembang pada bayi. Segala aspek yang
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi bisa tercapai dan terpenuhi. Selain
itu, dengan senam bayi juga bisa mendorong inteligensi yang kompleks
untuk bayi, termasuk belajar mengoordinasi," ungkap ahli fisioterapi
dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan Surabaya Ninik Sutini SMPh.
Sementara, menurut Ahli Rehabilitasi Medik RSUPN Cipto Mangunkusumo dr
Amendi Nasution SpRM, senam bayi sangat penting untuk menguatkan
otot-otot dan juga sendisendi pada bayi sebagai persiapan bayi untuk
duduk, berdiri, dan berjalan.
Hal senada diungkapkan seorang penyelenggara pendidikan dan kesehatan
sekaligus kepala sekolah Twinkle Star, Lely Tobing, "Senam bagi bayi
sangat penting karena sama halnya dengan orang dewasa yang butuh senam
untuk kebugaran tubuh. Begitu juga bagi bayi, dengan senam bayi membuat
bayi merasa lebih segar." Senam bayi sebaiknya dilakukan ketika bayi
berumur 3 bulan ke atas, setelah kepala bayi mulai kuat. Saat usia bayi
belum mencapai 3 bulan, gerakan- gerakan yang dilakukan bayi lebih
kepada gerakan refleks.
"Sehingga kalau belum usia 3 bulan sudah diintervensi dengan gerakan
yang dibantu orang lain, maka bisa saja akan terjadi penyimpangan-
penyimpangan pada gerakan refleks bayi tersebut," ung- kap Ninik.
Gerakan pada senam bayi juga harus disesuaikan dengan perkembangan
motoriknya. Ada tahapan-tahapan penting yang harus diperhatikan pada
senam bayi, hal ini sesuai dengan proses tumbuh kembang bayi.
"Ada tiga tahap perkembangan bayi.Tahap pertama usia 3-6 bulan,tahap
kedua usia 6-9 bulan, dan tahap ketiga usia 9-12 bulan," ungkap dr
Amendi. Untuk tahap awal, usia 3- 6 bulan, merupakan proses bayi belajar
merangkak, dibutuhkan tangan dan kaki yang kuat untuk menopang tubuh
bayi ketika merangkak. Senam dengan mengoptimalkan gerakan tangan dan
kaki, berfungsi untuk membantu bayi merangkak.
"Tahapan pertama bisa dimulai dengan senam di antara kedua tangan, kedua
kaki, dan mata. Dengan fokusnya pada gerakan tangan dan kaki," ucap
Ninik. "Selain fokus pada gerakan kaki dan tangan, mata bayi juga
dirangsang untuk mengikuti pergerakan kedua tangan dan kaki," ujarnya.
Senam bayi bisa dilakukan dengan posisi bayi tengkurap atau telentang.
Untuk posisi bayi tengkurap bisa dengan cara menekan pantat bayi secara
halus dan pelan-pelan untuk memperoleh pergerakan panggul yang optimal.
Bisa juga dikombinasikan dengan mengangkat kedua kaki sampai lutut
bersudut 90 derajat. Hal ini untuk meluaskan pergerakan panggul.
Sementara itu, menurut Lely Tobing, gerakan-gerakan senam bisa dilakukan
dengan menarik kaki kiri dan kaki kanan ke depan sehingga bisa membantu
saat dia mulai merangkak karena otot-ototnya menjadi lebih lentur dan
juga membantu otot-ototnya ketika bergerak. Jika bayi mulai tengkurap,
proses tumbuh kembang selanjutnya adalah persiapan untuk duduk, menurut
dr Amendi, otot panggul bayi perlu distimulasi agar bayi bisa duduk
dengan benar.
Dipandu Tenaga Ahli
SENAM bayi dapat dilakukan oleh orangtua atau orang yang terdekat dengan
sang anak. Namun untuk bayi prematur, ahli rehabilitasi medik RSUPN
Cipto Mangunkusumo dr Amendi Nasution SpRM menyarankan sebaiknya yang
melakukan senam bayi adalah orang yang profesional atau ahli
fisioterapi.
"Bukan berarti orangtua tidak boleh. Tetapi memang sebaiknya yang
melakukan adalah ahli fisioterapi karena takutnya kalau orangtua
langsung yang melakukan, terjadi kesalahan pada gerakan senamnya,"
ungkapnya. Menurut dia, senam untuk bayi prematur berbeda dengan senam
untuk bayi normal.
"Disesuaikan dengan kondisi bayi," ujarnya. Hal yang sama juga
disarankan oleh ahli fisioterapi dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan
Surabaya Ninik Sutini SMPh. "Pada dasarnya kan yang mengetahui
perkembangan hari per hari dari si bayi adalah orangtuanya. Dengan
begitu jika orangtua ingin melakukan senam bayi tetap harus di bawah
pengawasan ahli fisioterapi," katanya.
Sementara itu durasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan senam untuk bayi
prematur seperti yang diungkapkan Ninik adalah 3 kali dalam sehari
selama 10 menit. "Dengan demikian,diharapkan bayi bisa mengejar
keterlambatannya, dan nantinya bisa tumbuh kembang seperti layaknya bayi
normal," paparnya.
Dengan panduan dari ahli fisioterapi, senam bayi yang bertujuan untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta kemampuan pergerakan bayi
secara optimal dapat dicapai dengan sempurna. Sentuhan pada bayi juga
mempererat hubungan ibu- anak.
Lakukan oleh Orang Terdekat
GERAKAN pada senam bayi tidak boleh dipaksakan. Sebaiknya, senam
dilakukan oleh orang yang sudah dikenal sang bayi. Akan lebih baik jika
dilakukan oleh sang bunda.
Pelaksanaan senam bayi jauh lebih mudah karena bayi terbiasa dengan
berbagai sentuhan yang dilakukan si ibu terhadap bayinya. Secara
psikologis, hal tersebut juga menjadi sarana kedekatan antara anak dan
ibu.
"Ketika melakukan senam bayi, si ibu bisa sambil melakukan proses
komunikasi dengan anak. Tentunya komunikasi yang dilakukan juga yang
sesuai dengan tahap kembang anak. Harapannya, ketika anak sudah besar,
dia akan mencari perlindungan di rumah, bukan di luar rumah," tutur
Ninik Sutini.
Sependapat dengan Ninik, Lely Tobing mengatakan, dengan menggerakkan
bagian-bagian tubuh si bayi, akan tercipta sebuah hubungan. Ada dialog
atau interaksi antara ibu dan anak. Dengan alasan itulah, Lely
menyarankan agar gerakan senam bayi dibantu oleh sang ibu. Selain bisa
mempererat pola asuh antara ibu dan anak, menurut dia, keuntungan
lainnya adalah rasa percaya diri anak bisa lebih dikembangkan.
Sebenarnya senam bayi juga bisa dilakukan dengan bantuan ahli
fisioterapi berpengalaman, tapi biasanya ada kendala yang sering
dihadapi. Karena yang melakukan senam adalah orang asing, biasanya anak
suka terkejut. "Dibutuhkan waktu agar anak bisa merasa welcome," ungkap
Ninik.
Namun begitu, Ninik mengatakan, ada keuntungan bila senam bayi dilakukan
dengan bantuan ahli fisioterapi, yakni membuat anak lebih berani
menghadapi orang lain. Anak akan menjadi lebih supel dan mudah bergaul
karena sudah terbiasa dengan orang asing. Dengan begitu membuat anak
jadi tidak mudah menangis dan rewel.
"Selain itu goal yang ingin dicapai juga bisa tepat. Jadi, kalau ada
gerakan-gerakan yang salah bisa segera diatasi," papar Ninik. Menurut
dia, bayi yang mengikuti senam bayi, umumnya perkembangan motoriknya
lebih cepat daripada yang tidak pernah melakukan senam bayi.
Manfaat lain dari senam bayi ini, menurut dr Amendi, adalah melancarkan
peredaran atau sirkulasi darah, jantung, meningkatkan koordinasi dan
keseimbangan serta kewaspadaan. Agar mendapat hasil yang optimal,
sebaiknya senam bayi dilakukan rutin setiap pagi dan sore hari dengan
durasi sekitar 10-15 menit setiap harinya.
"Tujuannya selain untuk perkembangan saraf motorik dan sensorik, juga
untuk kecerdasan majemuk. Selain itu untuk berguna untuk
mengoptimalisasikan fungsi pendengaran, penglihatan, dan tumbuh kembang
bayi," kata Ninik. Senam bayi bisa dilakukan bahkan ketika bayi telah
berusia tiga tahun. Menurut Lely Tobing, pada usia tersebut anak masih
tetap harus dibantu. Lely melihat dari sudut perkembangan bahasa mereka.

Kemampuan menerima perintah dan mengeluarkan apa yang diperintahkan
dalam bentuk tindakan masih terbatas. Kosakata serta konsentrasi anak
masih terbatas sehingga mereka masih perlu bantuan.
"Misalkan pegang kaki kiri, pegang kaki kanan, tangan kanan diangkat ke
atas, perintah-perintah seperti itu belum tentu mereka langsung
connect," contohnya. Dia menambahkan, kadang anak masih bingung antara
perintah yang diberikan dengan apa yang harus dilakukan sehingga
membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk melaksanakan apa yang
diperintahkan.
Senam untuk Bayi Prematur
ELIS, 28, sempat khawatir ketika bayinya terlahir prematur, dengan berat
sekitar 1.500 gram. Kecemasan semakin menghantui ketika dia mulai
membayangkan buah hatinya tidak bisa tumbuh layaknya bayi normal.
Ketakutan-ketakutan semacam itu mungkin tidak hanya dirasakan Elis.
Masih banyak Elis-Elis yang lain yang melahirkan bayi prematur dan
khawatir akan perkembangan si buah hati. "Kebetulan saya disarankan oleh
pihak rumah sakit untuk melakukan senam bayi, untuk membantu
perkembangan si kecil," ungkapnya. Dengan menggunakan buku panduan
mengenai senam bayi, dia mengakui si kecil lebih terbantu dalam proses
tumbuh kembang.
Ahli fisioterapi dari Rumah Sakit Adi Husada Undaan Surabaya Ninik
Sutini SMPh mengatakan, senam bayi juga bertujuan untuk mengejar
keterlambatan bayi yang terlahir prematur. "Sangat disarankan senam bayi
untuk bayi yang terlahir prematur untuk mengejar keterlambatannya. Jika
bayi yang lahir prematur tetapi tidak melakukan senam bayi maka bayi
tersebut akan berkembang apa adanya.
Hal ini dikarenakan tidak ada stimulasi atau rangsangan dari luar
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai tahap
perkembangan seperti bayi normal," kata Ninik. Namun, Ninik menjelaskan,
metode senam untuk bayi prematur sedikit berbeda dengan bayi yang
terlahir normal.
"Lebih mengacu pada kemampuan fisik bayi saat itu. Normalnya usia 4
bulan bayi sudah bisa merangkak, tapi kalau bayi prematur belum bisa,
paling dia baru bisa miring ke kanan, dan miring ke kiri. Dengan begitu
senamnya disesuaikan dengan perkembangan fisik si bayi," papar Ninik.
Pada tahap ini, lanjut Ninik, hal yang bisa dilakukan adalah dengan
menekuk secara perlahan kaki dan tangan bayi agar ototnya kuat sebagai
persiapan dia merangkak. "Yang jelas, metode senamnya diturunkan dari
standar tumbuh kembang bayi normal," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dengan senam akan membantu
melancarkan peredaran darah, selain itu edaran darah yang ke otak juga
akan semakin meningkat dan kemampuan sensorik juga akan terangsang lewat
senam bayi.
Karena itu berbagai aspek yang dibutuhkan untuk tahap tumbuh kembangnya,
seperti sensorik, motorik dan kognitif akan terangkum semuanya melalui
senam bayi. (mg-7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar