Terapi Bugnet adalah metode pengobatan berdasarkan kesanggupan dan kecenderungan manusia untuk mempertahankan sikap secara refleks lewat sensibilitas yang dalam. Latihan ini disebut juga Auto resitance.
Dalam penerapannya terapi ini khusus ditujukan pada pemulihan koordinasi sikap tubuh yang baik dan benar atau mengoreksi sikap badan/postur yang kurang baik.
Tujuan Terapi Bugnet
- Menciptakan keharmonisan dalam kelompok jaringan otot, denganefek penyembuhan dari otot yang diterapi.
- Memperkuat otot-otot yang lemah, sehingga memperbaiki fungsi dari seluruh peralatan lokomotor. Otot-otot yang lemah dapat dipengaruhi secara menguntungkan dengan membuat otot-otot antagonis lentur, dengan demikian perhatian ditujukan pada otot-otot yang kuat.
Ciri terapi bugnet
- Otot tidak pernah dilatih secara individu
- Otot dilatih dengan rantai tertutup
- Otot dilatih secara menyeluruh
- Kontraksi otot isometris, dapat dimaksimal dengan tahanan yang meningkat
- Otot dapat diberikan stimulasi berupa manipulasi muscular
Indikasi
- Kelainan pada sikap tulang belakang, pinggul, gelang bahu dan anggota gerak
- Immobilisasi dengan gips atau korest
- Bila pergerakkan tidak diperbolehkan atau adanya rasa sakit yang sangat (post operasi, dll)
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada terapi Bugnet
- Posisi awal
- Fiksasi
- Resisten
- Respon pasien
- Manipulasi otot
- Pengaturan pernapasan
- Visualisasi
- Penjelasan awal dan aba-aba
Hal tersebut harus diperhatikan karena penerapannya selalu bersamaan.
Latihan dasar terapi Bugnet
Terapi Bugnet memiliki 2 bentuk terapi latihan yaitu :
1. Latihan dasar diberikan pada pelvic, trunk, bahu, lutu dan kaki. Latihan ini mula-mula dilakukan secara simetris dan dapat dilanjutkan ke asimetris jika penderita sudah menguasai gerakan tersebut.
2. Latihan yang telah dikembangkan sesuai dengan problematik fisioterapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar