Selasa, 15 Maret 2011

Gangguan TMJ dan Manual terapi

Sendi temporomandibular (Temporomandibular Joint) dibentuk oleh tulang mandibula (tulang rahang bawah) dan tulang temporal pada tengkorak dan terletak di depan telinga. Diantara dua dataran sendi tersebut terdapat discus cartilago (bantalan sendi). Otot masetter dan temporalis berfungsi untuk memperkuat sendi ini, menjadikan sendi ini paling berguna bagi tubuh. sendi temporomandibular bertanggung jawab pada semua gerakan rahang, diantaranya mengunyak, menelan, bernafas dan berbicara, termasuk juga menguap.
Gangguan-gangguan TMJ
Penyebab terjadinya sindroma TMJ sama dengan sendi-sendi yang lain pada tubuh. Arthritis, kerusakan kartilago, dislokasi, terluka, semuanya memungkinkan munculnya nyeri dan disfungsi. Otot-otot yang menggerakkan sendi ini juga menjadi subyek dari kelelahan/kelemahan, terluka dan penyakit. Dari yang ringan sampai yang berat dan nyeri berat dapat muncul pada sendi, atau otot, atau kedua-duanya. Spasme otot sangat berhubungan dengan gangguan sendi ini. Karena beberapa saraf dan otot juga sangat kompleks pada area ini, dan ketika otot-otot ini mengalami spasme, masalah yang muncul akan juga mengenai daerah yang jauh dari sumbernya. Gejalanya juga kadang berhubungan dengan kondisi mengunyah.
Gejala-gejalanya antara lain ;
- suara 'klik' atau letupan pada rahang,
- nyeri wajah
- rahang terkunci atau terbatas gerakannya.
- sakit kepala
- nyeri dibelakang telinga
- pusing atau pening
- nyeri telinga atau telingan berdengung
- gigi gemeratak
- nyeri leher, bahu atau punggung
- mati rasa atau kesemutan pada jari-jari
Penyebab penyakit TMJ sangat bervariasi dan bisa menjadi sulit untuk dibedakan. Untuk pasien yang pernah mengalami gangguan TMJ karena luka atau trauma, ini sudah jelas bahwa luka telah terjadi, bagaimanapun luka tidak selalu secara langsung mengenai sendi. Contohnya, kecelakaan mobil yang menyebabkan 'whiplash injury' pada kepala dan leher dapat melukai sendi temporomandibular. Penuaan juga dapat mempengaruhi sendi ini. Sepertiga dari populasi yang berusia lebih dari 50 tahun mempunyai tanda-tanda osteoarthritis pada sendi mereka, termasuk diantaranya sendi temporomandibular. Kebiasaan makan, bagimanapun, sering juga terjadi pada pasien yang lebih muda dari 50 tahun. Pasien-pasien ini biasanya menutupi penyebab problem mereka ketika ditanyakan kebiasaan makan mereka. Memasukkan lidah, menguap lebar, menggigit kuku, mengunyah permen karet, gigi menggeretak atau 'mencengkeram', adalah beberapa aktivitas-aktivitas yang dapat menyebabkan rahang pada posisi abnormal dan kerobekan pada struktur sendi temporomandibular. Tindakan kebiasaan pada sendi temporomandibular menyebabkan pemakaian yang sama dan luka robek yang sering terjadi pada beberapa aktivitas manusia, terutama para atlit yang berkompetisi yang mengakibatkan kerusakan sendi melalui gerakan-gerakan berulang. Sindroma TMJ dapat juga dihubungkan dengan masalah mengunyah/menggigit, garis rahan, problem pada gigi, dan stress.

Terapi
Pilihan-pilihan terapi untuk pasien yang mempunyai simdroma TMJ adalah bervasiasi dan terkadang bertolak belakang. Terapi untuk sindroma TMJ yang paling berhasil yaitu ketika gejala-gejalanya diketahui secara dini dan mencari jenis terapi dengan cepat. Semakin lama anda menunda untuk mencari pengobatan, semakin lama anda akan mendapatkan pemecahan masalahnya. Akan semakin parah jika rahang anda menjadi cacat karena disfungsi sendi.
Seringkali, petugas kesehatan dapat merekomendasikan rencana terapi koservatif berupa mengistirahatkan otot-otot rahang dengan memakan makanan yang lunak dan menghindari makanan yang mengharuskan rahang terbuka lebar, seperti jagung yang masih di tongkol, sandwich yang besar, atau apel. Anda mungkin disarankan juga untuk berhenti mengunyak permen karet, menggigit kuku, dan menegangkan rahang. Terapi juga termasuk kompres panas selama 30 menit dua kali sehari untuk merilekskan otot rahang, atau terapi es selama 20 menit dua kali sehari untuk menurunkan inflamasi dan rasa sakit pasa otot-otot rahang.
Terapis atau anda dapat mencoba pilihan-pilihan terapi yang bervariasi, termasuk medikasi atau meresepkan pemakaian 'splint' untuk mencegah bertambahnya pemakaian dan kerobekan pada sendi. Pembedahan untuk meningkatkan 'alignment' gigi bagian atas dan bawah juga merupakan pilih, tetapi biasanya hanya berupa cadangan untuk kasus-kasus yang berat dan juga ketika tidak ada rencana terapi yang berhasil. Gangguan pada TMJ dapat ditanggulangi dan sering kali dapat dipecahkan dengan aplikasi kompres panas dan dingin, diet ringan, pengobatan anti inflamasi dan merubah beberapa kebiasaan.
Bentuk pengobatan yang lain berupa penerapan manual terapi, dan ini sering terlupakan.
Bagaimana manual terapi bekerja pada disfungis TMJ ?
Manual terapi adalah salah satu teknik terapi dengan menggunakan ketrampilan tangan, dan dilakukan oleh ahlo manual terapi dengan beberapa teknik manipulasi sendi berupa traksi dan translasi/sliding, manipulasi otot berupa massage, friction, dan transfer friction.
Pada disfungsi TMJ ini massage diberikan terlebih dulu sebelum dilakukan traksi dan translasi pada sendinya. Massage berfungsi untuk memberikan efek relaksasi pada otot-otot yang mengalami spasme. Traksi dan translasi berfungsi untuk membebaskan sendi yang terkunci atau terbatas, atau mengembalikan posisi sendi yang mengalami dislokasi.
Massage tidak hanya diberikan pada otot-otot disekitar sendi rahang, tetapi juga diberikan pada otot-otot lainnya yang tidak mustahil juga mengalami spasme mis. Otot2 leher dan bahu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar