Jumat, 15 Juli 2011

PEMERIKSAAN FUNGSI DASAR COLUMNA VERTEBRALIS

PEMERIKSAAN FUNGSI DASAR
COLUMNA VERTEBRALIS
v Quick Test
Ø Fleksi ekstensi cervikal dan gerakan 3 dimensi
Ø Inspirasi – ekspirasi pada thoracal dengan posisi fleksi – ekstensi
Ø Fleksi – ekstensi pada lumbal pada posisis berdiri
Ø Thoracal terutama costovertebralis dan cotosternalis joint
Add caption


Ø Shoulder girdle dalam hal ini acromioclavicular join dan sternocalvicular joint
Ø Aktif Vertebra cervical
o Fleksi – ekstensi : Untuk fleksi normalnya 80 – 90 derajat ( C2 – C8) sedangkan untuk ekstensi normalnya 70 derajat (C6 – C8 )
o Lateral rotasi kanan – lateral rotasi kiri : Untuk lateral rotasi kanan dan kiri normalnya 20 – 45 derajat (C3 – C8 ).
o Rotasi vertebra : Untuk rotasi kanan dan kiri normalnya 70 – 90 derajat (C1 – C8 ) .

v Tujuan : Untuk menentukan hal – hal berikut ini .
o Koordinasi gerakan, pola gerak
o Nyeri dan ROM aktif
v Syarat :
o Gerakan di lakukan oleh pasien atas permintaan pemeriksa.
o Pada saat gerakan di lakukan pasien maka pemeriksa haus memperhatikan pola gerakannya,koordinasi dan jangkauan gerakannya.

Ø Pasif
o Pasien di suruh tidur terlentang dan berbaring untuk memeriksa posisi pasien,
o Dalam keadaan tidur terlentang kemudian di berikan gerak pasif fleksi,ekstensi,lateral fleksi kanan dan kiri dan rotasi.
o Gerakan ini dilakukan untuk untuk memberikan gambaran dari setiap 4 gerakan
o Keempat gerakan tersebut dialukan untuk memberikan peregangan pada jaringan servikal seperti gerak aktif
o Terjadi pola kapsular (capsular pattern) pada fleksi lateral kiri ,rotasi dan ekstensi.
v Tujuan : Untuk mengetahui hal – hal di bawah ini.
o ROM pasif, stabilitas sendi
o Rasa nyeri, End Feel
o Capsular Pattern
v Syarat :
o Gerakan ini dilakukan oleh pemeriksa tanpa mendapatkan dukungan aktif dari pasien
o Pasien melemaskan dirinya
o Gerakan pasif memberikan informasi tentang kemungkina gerak sendi dan struktur- strukturnya.
o Dilakukan secara cermat
o Gerakan – gerakan sampingan sedapat mungkin harus di cegah.
o Harus dilaksanakan secara tuntas.
o Mencatat daya tahan dalam posisi tuntas.
Ø TMIT / RIM
o Gerakan yang sama yang dilakukan dilakukan secara aktif (fleksi, ekstensi, sisi fleksi kanan dan kiri dan rotasi kanan dan kiri )
o Pastikan gerakan ini dilakukan dengan tulang belakang leher (cervikal ) pada posisi netral.
o ISOMETRIC FLEXION
ü M. Obliqus eksternus abdominis
ü M. Internus abdominis
ü M.Ttransversalis abdominis
ü M.Rrectus abdominis
ü M. Psoas mayor
ü M. Psoas minor.

Ø ISOMETRIC EXTENSION
ü M. Quadraus lumborum
ü M. Sacrospinalis
ü M. Intertransversarii
ü M. Interspinalis.
Ø ISOMETRIC LATERAL ROTASI
ü M. Qudratus lumborum
ü M. Psoas mayor
ü M. Psoas Minor
ü M. Abdominis
ü M. Intertransversarii.
Ø ISOMETRIC ROTATION
ü M.Rectus capitis posterior
ü M.Obliqus capitis posterior
ü M.Rectus capitis minor
ü M.Rectus capitis lateral
v Tujuan : Untuk mengetahui hal – hal seperti di bawah ini .
o Nyeri pada musculotendinogen
o Kekuatan otot secara isometrik
o Kualitas saraf motorik

v Syarat :
o Posisi sedemikian rupa agar tidak menimbulkan gerakan kompensasi yaitu dapat mengaburkan hasil pemeriksaan.
o Sendi pada posisi CPP (Close Pack Position) agar tidak menimbulkan provokasi pada jaringan lainnya, kecuali tendomyogen pada regio yang diperiksa.
o Tahanan dengan manual bertahap hingga maksimal lambat laun menurun sampai kemudian rileks.
o Setiap kontraksi lamanya 6-8 detik dengan pengulangan 1-6 kali kontraksi.
o Bandingkan dengan region yang sehat. Pemeriksaan biasanya dimulai pada regio yang sehat agar kemampuan regio yang sehat dapat dijadikan pedoman dalam mengukur regio yang mengalami gangguan.
v Vertebra Thoracal
Ø Aktif Vertebra Thoracal
o Fleksi : Normalnya gerakan fleksi thoracal 20 – 50 derajat
o Ekstensi : Normalnya gerakan ekstensi thoracal 25 – 45 derajat
o Lateral fleksi kana – kiri : Normalnya 20 – 40 derajat
o Rotasi :Normalnya 35 – 50 derajat
o Costo vetebral expansion : normalnya 3 – 7,5 cm
o Rib motion
Ø Passive Vertebra Thoracal
Pemeriksa pasif dapat dilakukan dengan gerakan seperti berikut :
1. Forward fleksi
2. Ekstensi
3.Lateral fleksi kana dan kiri
4. Rotasi
Pasien duduk dan fisioterapis meletakkan satu tangan pada bagian leher atau di kepala pasien dengan pemeriksa sisi lain pada bagian tulang punggung bagian atas dan antara tulang belakang bagian atas yang lebih rendah dari servikalis. Tulang belakang (C5 - T3) terasa gerakan feksi dan ekstensi , rotasi pada processus spinosus rotation ,gerakan ini dapat di lakukan dengan memutar dan meregangkan sisi kepala pasien. Untuk menguji gerakannya, pemeriksa menempatkan jari ditengah processus spinosus bagian atas cervikal dan jari manis di kedua sisi di antara proses spinosus dari vertebra yang sedang di periksa. Pemeriksa harus merasakan gerakan yang terjadi, menilai kualitas dan perhatikan apakah gerakan ini hypomobility atau hypermobility.
Pemeriksa mengganjal kedua kaki pasien (dengan cara ini dengan sendirinya panggul ikut terjanggal),pasien di minta berdekap tangan di depan dada ,selanjutnya pemeriksa menggerakkan badan pasien dalam rotasi maksimal ke kanan dan ke kiri.Timbulnya rasa sakit ,baik kalau di sertai oleh pembatasan gerak maupun kalau tidak bisa menunjukan adanya kelainan di dalam tulang belakang bagian punggung .Gerakan rotasi pasif juga dapat di kombinasikan dengan fleksi leher dengan penarikan nafas yang dalam .Akhirnya di periksa refleks – refleks tendon lutut ,tendon achilles telapak kaki terutama agar kita dengan pasti dapat menentukan bahwa tidak ada gangguan pada sumsung belakangan.

Ø TIMT / RIM
Gerakan isometrik melawan tahanan dilakukan dengan pasien dalam posisi pemeriksa berada di atas tempat duduk satu kaki belakang pasien pada bagian ekstremitas atas sekitar dada dan punggung pasien kemudian pasien diminta untuk melakukan gerakan berikut.
1. Forward fleksi
2. Ekstensi
3. Lateral fleksi kanan dan kiri
4. Rotasi
Gerakan isometrik, tulang belakang dada harus dalam posisi netral dan gerakan yang paling berat dilakukan terakhir.
v Vertebra Lumbal Sacroiliaca
Ø Aktif Vertebra Lumbal sacroiliaca dalam posisi berdiri
Ø Fleksi
Ø Ekstensi
Ø Rotasi kanan – kiri
Ø Rotasi
v Posisi duduk
Gerakan – gerakan punggung di ulangi pada posisi duduk ,kalau ada rasa sakit atau simetris maka akan di nilai kembali dengan menghilangkan faktor – faktor perbedaan panjang kaki,kelainan panggul atau pangkal paha.

Ø Pasif Vertebra Lumbal sacroiliaca Rasa akhir gerak vertebra individu dalam tulang belakang lumbal ketika melakukan gerakan memutar bersama tulang belakang lumbal,maka pasien akan memiliki kontrol yang lebih baik dan pasien dan akan lebih kecil kemungkinannya untuk overstress sendi.
Ø TIMT / RIM
Ø Pasien duduk,tes ini adalah gerakan yang sama seperti dilakukan secara aktif seperti di bawah ini :
1. Fleksi
2. Ekstensi
3. Lateral Fleksi kanan dan kiri
4. Rotasi
Kontraksi harus dilawan dengan gerakan isometrik sehingga terjadi kontraksi otot karena kekuatan otot. Tulang belakang lumbal harus dalam posisi netral danapabila ada gerakan nyeri maka harus dilakukan pemeriksa lebih lanjut . Otot perut yang kuat membantu mengurangi beban pada tulang belakang lumbal sekitar 30 persen dan di tulang dada sebagai akibat dari peningkatan intrathoracic dan otot – otot perut disebabkan oleh kontraksi otot-otot.

INTREPRESTASI PEMERIKSAAN
v Vertebra Cervical
Pada pemeriksaan fungsi dasar yang telah di lakukan ditemukan keterbatasan gerak ekstensi yang sangat besar sedangkan pembatasan gerak rotasi dan lateral rotasi kanan dan kiri sama besarnya .Gerakan fleksinya cukup normal.Rasa akhir gerakan terasa lebih keras ,pembatasan gerak ini menunjukan adanya arthrosis.Pada persendian parifer,terjadi kapsular pattern pada cervikal yang menyebabkan kekakuan yang merata pada semua persendian vertebra bagian cervikal.Pola kapsuler yang di sebabkan oleh arthritis hanya bisa di temui jika semua sendi mengalami peradangan yang berat maka akan terjadi pembatasan gerak yang asimetris.Rotasi dan lateral rotasi kanan dan kiri ke satu arah terbatas dan yang lainnya tidak biasanya rasa sakit di timbulkan pada salah satu sisi yang biasa menyerang usia muda usia15 – 25 tahun (torticollis) dan tua 25-40 tahun (syndrom cervikal lokal)

v Vertebra Thoracal
Pada saat pemeriksaan dilakukan ,apabila di temui banyak gejala yang di uraikan pada pemeriksaan yang positif maka semakin kecil di temukanny adanya gangguan di luar tulang belakang bagian punggung,maka makin besar kemungkinan bahwa adanya gangguan torakovertebral .


v Vertebra Lumbal Sacroiliaca
Untuk keluhan punggung bagian belakang dimana pasien mengeluh rasa sakit yang menjalar dan ditemukan tanda – tanda akar saraf dan ditemukan adanya kemacetan fungsi misalnya tiadanya refleks tendon archilles pada salah satu kaki maka biasanya keluhan pada punggung tersebut disebabkan oleh luka pada discus intervertebralis.
Ø Pembatasan Gerak
Yang paling menonjol adalah berkurangnya kemungkinan bergerak.Hal ini dapat di ukur dengan memakai indeks fleksi lumbal (bertambah besar jaraknya antara dua titk yan telah di tentukan pada bagian lumbal pada saat punggung di bungkukkan ,tes schober)dan dengar mengukur selisih lingkar dada antara saat inspirasi dan ekspirasi maksimal.Pada gerakan aktif terutama pada gerak ekstensi (retrofleksi )sangat terbatas sedangkan lateral fleksinya terbatas secara asimetris (pola kapsuler)
v Painfull Arch
Ø Tes daya tahan nyeri dengan traksi
Kalau badan di bungkukan atau pada saat badan di luruskan kembali .Pasien seolah – olah harus bergerak sedemikian rupa ,sehingga dapat menimbulkan rasa sakit (fenomena penarikan gabus )gejala ini dengan sangat baik dapat di jelaskan oleh adanya protrusi yang selama suatu trayek terbatas ,menekan struktur – struktur yang peka untuk rasa sakit.
v Pembatas Gerak yang Asimetris
Terdapat pembatasan gerak yang searah yang besar sedangkan lateral fleksi kearah lain berjalan dengan baik tanpa rasa sakit .Di samping itu baik fleksi maupun ekstensi terbatas yang disebabkan pleh luka pada diskus.
v Straight leg raising
Pada saat kaki di angkat dalam keadaan lurus bisa timbul gejala yang menunjukan bahwa mungkin adanya luka pada diskus.

DARTAR PUSAKA

· DR.N.de wolf.A .1990.Pemeriksaan alat penggerak tubuh.Bohn stafleu van loghum..Belanda.
· De wolf A.N.. Onderzoek & Behandeling van weke delen :Bohn Staflen van Loghum Housten. Holland. 1994.
· http :// www.vertebra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar